Penjual Hewan Kurban Mulai Bertebaran, DKPP Surabaya Siap Cek Kesehatan!

Penjual Hewan Kurban Mulai Bertebaran, DKPP Surabaya Siap Cek Kesehatan!

Esti Widiyana - detikJatim
Rabu, 14 Jun 2023 12:14 WIB
Sapi, Penjual Hewan Kurban di Surabaya
Penjual hewan kurban mulai bertebaran (Foto: Esti Widiyana/detikJatim)
Surabaya -

Lapak hewan kurban di Surabaya mulai banyak bertebaran. Mereka berjualan di Merr, Nginden, Tambaksari, Wiyung dan lainnya. Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Surabaya akan mengecek kesehatan hewan kurban yang dijual pekan depan.

"Mulai Senin tanggal 19 Juni, pekan depan pemeriksaan hewan kurban, pemeriksaan ante mortem," kata Kepala Bidang Peternakan DKPP Surabaya, drh Sunarno Aristono saat dihubungi detikJatim, Rabu (14/6/2023).

Dalam pemeriksaan kesehatan hewan kurban di lapak, DKPP melibatkan Fakultas Kedokteran di Surabaya. Yakni Universitas Airlangga (Unair) dan Universitas Wijaya Kusuma (UWK).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sunarno mengatakan, pemeriksaan kesehatan nantinya untuk mencegah hewan kurban dari Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) maupun Lumpy Skin Disease (LSD). Caranya dengan melihat dari ciri fisik, apakah terdapat luka lepuh pada bagian mulut hewan.

"Kalau LSD pada sapi, ada benjolan seperti bola pingpong di perut, dada, dan leher," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Setiap hewan kurban yang akan dikirim dan diperdagangkan ke Surabaya juga harus dilengkapi Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) dari dinas peternakan daerah asal. Tim kesehatan juga akan mengecek kelengkapan berkas.

"Nanti yang sehat kami kasih stiker atau tanda bahwa hewan tersebut sudah di periksa," katanya.

Berdasarkan data dari DKPP Surabaya, ada 55 berkas permohonan "Rekomendasi Pemasukan Ternak" jelang Idul Adha 2023, terhitung sejak tanggal 5, 6, 7, 8, 9 dan 12 Juni. Dari 55, sebanyak 15 permohonan rekomendasi ditolak atau dikembalikan dan belum dipastikan alasannya. Sedangkan 40 lainnya diterbitkan.

Pengajuan pelayanan bisa dengan mengakses laman resmi Pemkot Surabaya www.sswalfa.surabaya.go.id.

"Yang memeriksa kelengkapan bagian perizinan DPMPTSP (Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu). Kalau lengkap, otomatis bisa di prin secara mandiri. Saya juga tidak tahu kekurangannya apa, tetapi mudah mengurusnya," pungkasnya.




(esw/fat)


Hide Ads