.webp)
Jelang Hari Raya Idul Adha, virus Lumpy Skin Ddisease (LSD) menjangkit sejumlah sapi di Bangkalan, Madura. Salah satunya ternak sapi milik Moh Pakki warga Kecamatan Socah, Bangkalan.
Kondisi ini dinilai cukup merugikan para peternak. Sebab, penyakit tersebut akan membuat sapi mengalami bentol-bentol di sekujur tubuhnya dan tidak bisa dijual di pasar.
Mantri hewan Kecamatan Socah, Bambang Haryanto mengatakan penyakit tersebut tidak tertular dengan kontak fisik antar ternak. Namun ditularkan melalui gigitan nyamuk dan lalat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sehingga pemilik ternak harus menjaga kebersihan kandang agar tidak menjadi sarang nyamuk dan lalat.
"Biasanya akan menjangkit bagian leher, perut dan punggung sapi. Awalnya bentol kecil, lama kelamaan membesar dan banyak," jelasnya saat dikonfirmasi, Senin (12/6/2023).
Dia juga mengatakan, untuk mengatasi penyebaran tersebut pihaknya akan memberikan suntikan antibiotik dan antiparasit pada sapi.
"Untuk menanggulanginya harus dengan suntikan antibiotik dan anti parasit," terangnya.
Tak jarang juga warga yang mengobati sapinya dengan cara unik yakni dengan melumuri oli bekas atau solar yang dicampur air lalu dibalurkan ke tubuh sapi.
Sementara Moh Pakki mengaku penyakit LSD menjangkit anak sapi miliknya. Sedangkan induk sapi tidak tertular penyakit itu.
"Kami minta bantuan mantri hewan agar mendapatkan suntikan. Supaya sapi bisa sembuh," terangnya.
Ia mengaku, virus LSD tersebut juga membuat sapi tetangganya mati. Hal itu membuat dirinya khawatir. Terlebih jelang Idul Adha permintaan sapi meningkat.
"Semoga ternak-ternak kami tidak tertular dan yang sudah tertular bisa sembuh," imbuhnya.
(dpe/fat)
