Di Ponorogo ada satu kampung yang terkenal dengan nama Kampung Buddha. Letaknya di Dusun Sodong, Desa Gelang Kulon, Kecamatan Sampung. Ada 62 KK yang menganut agama Buddha.
Saat detikJatim berkunjung ke kampung yang terletak 19 kilometer ke arah barat dari Alun-Alun Ponorogo. Akses jalan sudah terbilang mudah. Sebab, untuk menjangkau kampung Sodong ini sudah ada jalan raya dan jalan rabatan.
Meski kondisi jalan raya yang rusak dan akses pegunungan yang berkelok dan curam tak mengurangi kekhusyukan umat Buddha untuk menyongsong Hari Raya Waisak 2567 Era Buddhis (BE). Sejak sebulan terakhir, umat Budhis melakukan kegiatan positif seperti bersih lingkungan, bakti sosial maupun membersihkan Vihara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di dalam Vihara Dharma Dwipa Sodong, tampak beberapa warga melakukan ritual mandi Rupang Buddha. Kegiatan ini masuk ke dalam rangkaian peringatan Hari Raya Trisuci Waisak. Memandikan patung Buddha ini sebagai simbol pembersihan dan penyucian diri.
"Hari ini kita bersih-bersih vihara, mempersiapkan altar dan memandikan Rupang Buddha," tutur Ketua Vihara Dharma Dwipa, Suwandi kepada wartawan, Sabtu (3/6/2023).
Suwandi menerangkan ada 152 umat Vihara yang esok hari akan merayakan Hari Raya Waisak. Tema tahun ini memperkokoh moral membangun kedamaian bangsa.
Pun juga besok detik-detik Waisak pada pukul 10.41 WIB, Umat Buddhis memperingati tiga peristiwa penting. Yakni perjalanan Sidharta Gautama, pendiri agama Buddha mulai dari kelahiran, pencerahan dan parinibbana (kematian) dari Sang Buddha.
"Besok juga ada pelepasan satwa secara simbolis setelah detik-detik Waisak," tandas Suwandi.
Suwandi pun meyakini proses perayaan umat Buddha besok bakal berjalan lancar seperti tahun-tahun sebelumnya. Sebab, rasa toleransi beragama sudah terpupuk sejak dulu.
"Toleransi tidak direkayasa, tapi memang ada kesadaran masyarakat Sodong saling menghormati dan tidak ada sekat, meski ada juga yang berbeda keyakinan," pungkas Suwandi.
(abq/fat)