Healing Long Weekend, Simak Tips Aman Lewat Jalur Ekstrem Cangar-Pacet

Healing Long Weekend, Simak Tips Aman Lewat Jalur Ekstrem Cangar-Pacet

Enggran Eko Budianto - detikJatim
Jumat, 02 Jun 2023 11:10 WIB
Tikungan Gotekan tempat sering terjadi rem blong
Tikungan Gotekan tempat sering terjadi rem blong (Foto: Enggran Eko Budianto/detikJatim)
Mojokerto -

Jalur ekstrem Cangar-Pacet selalu ramai dilalui wisatawan. Tak terkecuali selama long weekend karena menjadi akses ke sejumlah objek wisata alam. Sebelum melewati jalur ini, ada baiknya detikers menyimak tips aman berikut agar terhindar dari rem blong.

Jalur ekstrem Cangar-Pacet menghubungkan Kota Batu dengan Kabupaten Mojokerto. Konturnya berupa turunan curam yang panjangnya sekitar 7 Km dari kawasan Sendi sampai Gotekan di Desa/Kecamatan Pacet.

Kasat Lantas Polres Mojokerto AKP Bayu Agustyan mengatakan, karakteristik jalur Cangar-Pacet berupa turunan curam dan panjang menyebabkan banyak sepeda motor matik mengalami rem blong. Karena rem yang digunakan terus menerus menimbulkan panas sehingga sistem pengereman tidak berfungsi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau dipaksa turun terus tanpa berhenti, potensi terjadi rem blong 80 persen," kata Bayu kepada detikJatim, Jumat (2/6/2023).

Oleh sebab itu, Bayu mewajibkan para wisatawan yang melintasi jalur ekstrem Cangar-Pacet untuk berhenti minimal 15 menit di rest area Sendi. Area istirahat ini sekitar 3 Km sebelum tikungan Gotekan.

ADVERTISEMENT

"Berhenti minimal 15 menit untuk mendinginkan rem agar fungsi rem kembali optimal. Ketika rem sudah dingin insyaallah tidak terjadi rem blong," terangnya.

Kecelakaan akibat rem blong di jalur ekstrem Cangar-Pacet, lanjut Bayu, didominasi sepeda motor matik. Namun, ia juga mengimbau para wisatawan yang menggunakan kendaraan bertransmisi manual tetap berhati-hati agar tidak mengalami kecelakaan akibat rem blong.

"Untuk kendaraan manual kalau dirasa remnya tidak optimal, harus berhenti dulu, cek dulu kondisi remnya baru melanjutkan perjalanan," jelasnya.

Selama ini banyak relawan yang bersiaga di jalur ekstrem Cangar-Pacet. Selain menolong para korban kecelakaan, mereka juga membantu mencegah kendaraan wisatawan mengalami gagal fungsi pengereman. Salah satunya Made Zakaria, relawan Welirang Rescue.

"Paling sering rem blong motor jenis matik. Kalau motor manual minim terjadi. Penyebabnya faktor jalan raya berupa turunan yang tajam dan panjang," ungkapnya.

Ketika melalui turunan curam dan panjang itulah, kata Zakaria, kampas rem menjadi terlalu panas karena ditekan terus menerus. Puncaknya saat mendekati tikungan Gotekan di Dusun Pacet Selatan, kampas rem yang terlalu panas menyebabkan rem blong. Kendaraan para wisatawan yang rem blong pun akhirnya menghantam tumpukan karung berisi sekam di jalur penyelamat.

Untuk mencegah kecelakaan akibat rem blong, lanjut Zakaria, ia mengimbau para wisatawan berhenti di rest area sekitar 3 Km sebelum tikungan Gotekan. Menurutnya, wisatawan sebaiknya berhenti satu jam di rest area agar fungsi sistem pengereman kembali normal.

"Tak kalah penting sebelum berangkat agar mengecek kondisi kendaraan. Karena untuk menanjak dibutuhkan motor yang mesinnya fit. Kalau turunan dibutuhkan rem yang optimal," jelasnya.

Zakaria juga mengimbau para wisatawan tidak berbongan lebih dari 2 orang. Karena beban yang berlebih menambah tinggi risiko sepeda motor matik mengalami rem blong. "Kalau membawa anak kecil taruh di tengah untuk mencegah fatalitas kecelakaan. Supaya tidak anaknya dulu yang kena imbasnya," tandasnya.




(abq/fat)


Hide Ads