Ketua Fraksi Gerindra M Fawait menyebut anugerah Pancasila yang membuat Presiden RI Joko Widodo dengan Prabowo Subianto bersatu membangun Indonesia.
Menurut politikus yang akrab disapa Gus Fawait, keduanya merupakan tokoh Pancasilais. Keduanya mengamalkan nilai-nilai Pancasila, dengan mengedepankan kepentingan negara di atas kepentingan pribadi.
"Berkat Pancasila keduanya bersatu. Keduanya adalah sosok yang Pancasilais. Kita lihat di negara lain bahkan Amerika Serikat, Joe Biden dengan Donald Trump menurut saya belum bertemu. Tapi di Indonesia, dua rival sejak Pilpres 2014 dan 2019 kini bahu-membahu dalam satu pemerintahan," kata Gus Fawait.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itulah berkah, anugerah Pancasila. Di mana nilai-nilai Pancasila merekatkan kita semua dalam perbedaan," lanjutnya.
Gus Fawait menyebut Indonesia beruntung memiliki Pancasila. Sebab di dalam negara yang heterogen, semua bisa hidup guyub rukun dalam Pancasila.
"Kita hari ini merayakan Hari Lahir Pancasila. Kita mendapat sumber daya alam dan manusia yang melimpah dan tidak bisa dimiliki semua negara. Yang paling disyukuri adalah nikmat anugerah Pancasila yang membuat Indonesia tetap ada saat ini, membuat kita satu dalam keberagaman," jelasnya.
"Bahwa Indonesia bangsa beragama dan mayoritas islam. Bagi santri, Pancasila adalah perwujudan ajaran yang dibawa Nabi Muhammad SAW. Bahwa orang yang mencintai Rasulullah adalah orang yang mencintai Pancasila. Pancasila adalah kunci negara ini kokoh sampai kapanpun," tambahnya.
Bendahara Gerindra Jatim ini juga menyatakan perlunya para pemimpin dan pejabat saat ini memberikan contoh amalan-amalan dari Pancasila ke generasi mendatang.
"Pancasila bisa mengantar negara kita sebagai negara maju. Pancasila jangan hanya dihafal. Tapi harus diterapkan. Fraksi Gerindra mendorong agar nilai-nilai Pancasila bisa diterapkan demi membentuk akhlak yang baik kepada anak-anak generasi mendatang," terangnya.
Presiden Laskar Sholawat Nusantara (LSN) ini menegaskan nilai-nilai Pancasila akan kembali diuji saat tahun politik 2024 nanti. Jika warga Indonesia mengedepankan Pancasila, maka pesta demokrasi 2024 nanti akan berjalan dengan baik.
"Dengan Pancasila Indonesia jadi negara terbesar yang menggelar demokrasi. Menghadapi tahun politik 2024, buktikan negara kita adalah negara yang menjunjung tinggi Pancasila. Semua calon yang ada saat ini merupakan sosok Pancasilais," tutupnya.
(sun/fat)