Empat Mata SBY-Anies Bahas Nasib AHY hingga Sentil Cawe-cawe Istana

Round-Up

Empat Mata SBY-Anies Bahas Nasib AHY hingga Sentil Cawe-cawe Istana

Denza Perdana - detikJatim
Jumat, 02 Jun 2023 07:30 WIB
Anies semeja dengan SBY, JK, AHY, hingga Ahmad Syaiku
Foto ilustrasi. Anies bertemu SBY. (Foto: Dok. Humas PKS)
Pacitan -

Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden yang akan diusung Koalisi Perubahan telah bertemu dengan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat (PD) Susilo Bambang Yudhyono (SBY) di Pacitan. Pertemuan tertutup selama 3,5 jam itu ternyata membahas banyak hal, termasuk tentang nasib AHY.

Pertemuan itu berlangsung di kompleks Museum dan Galeri Seni SBY-Ani, di Jalan Lintas Selatan pada Kamis (1/6). Pantauan detikJatim Anies dan para petinggi Demokrat mulai masuk ruang pertemuan sekitar pukul 13.40 WIB.

Selesai sekitar pukul 15.00 WIB, SBY diikuti puluhan orang tampak meninggalkan ruang rapat. Mereka berjalan kaki melalui teras depan museum. Rombongan mereka terlihat berjalan menuju Wisma Drupadi di bagian kanan gedung.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di lokasi kedua itu, pertemuan berlangsung hingga 2 jam. Sampai akhirnya pintu pagar kompleks museum dan galeri seni itu dibuka pada pukul 17.00 WIB, sekaligus menandai berakhirnya kegiatan itu karena iring-iringan 3 unit mobil Anies Baswedan bertolak ke arah barat.

Sejumlah elite Partai Demokrat yang sempat bertemu wartawan memilih bungkam. Wasekjen DPP Partai Demokrat Jansen Sitindaon enggan membeberkan isi pertemuan. Dia minta media bersabar menunggu keterangan resmi tapi menyatakn akan ada kejutan.

ADVERTISEMENT

"Kita tunggu ya. Yang pasti Mas Anis datang ke Pacitan. Soal apa yang dibahas, kita tunggu kejutannya," pungkasnya.

Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat Andi Arief juga demikian. Saat Andi melintas di hadapan wartawan, berjalan bersama beberapa orang menuju pelataran museum, dia enggan berkomentar banyak dan bergegas masuk setelah petugas membukakan pintu pagar.

"Entar aja ya. Cari info dulu," katanya singkat.

Hingga akhirnya setelah pertemuan itu, Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra memaparkan detail pertemuan itu dan apa saja yang dibahas oleh Anies dan SBY yang mengajak serta AHY.

"Hasilnya sangat positif, ya. Jadi pertemuannya cukup panjang, ya. Tadi Mas Anies tiba di Pacitan kira-kira jam 12-an, lalu makan siang bersama dulu bersama Mas AHY," kata kepada wartawan, Kamis (1/6/2023) malam.

Pertemuan Anies Baswedan dengan SBY dan AHY di Pacitan menurutnya membahas penguatan dan pemantapan menjelang Pilpres 2024. Elite Partai Demokrat juga tidak menampik bahwa dalam pertemuan itu turut dibahas nasib AHY.

Sebelum Herzaky memberikan penjelasan, tersiar kabar bahwa dalam pertemuan antara SBY dengan Anies Baswedan itu turut dibahas wacana bahwa AHY akan mendampingi Anies sebagai cawapres di Pilpres 2024. Herzaky pun menanggapi isu tersebut.

"Apakah disampaikan seperti itu (wacana AHY jadi cawapres Anies)? Ya kalau kader-kader Demokrat mungkin mendengarkan seperti itu mengamini. Begitu juga banyak masyarakat yang selama ini menginginkan aspirasi Anies dan AHY," kata Herzaky, Kamis (1/6/2023) malam.

"Tapi bagaimana pun kami kan komitmen dan konsisten. Kami serahkan sepenuhnya kepada Mas Anies selaku capres untuk menentukan siapa cawapres yang bisa mendampingi beliau sesuai kriteria di Piagam Perubahan dan bisa membawa kemenangan," ujarnya.

Herzaky pun menjelaskan bahwa Anies yang datang didampingi Tim 8 itu juga membahas opsi calon pasangan bersama SBY. Menurutnya bila pembahasan itu final makaTim 8 bersama Aniesdan Demokrat akan mencari hari baik untuk mengumumkan ke publik.

"Pak Anies dibantu Tim 8 sedang memfinalkan pilihan opsi-opsi Calon Pasangan. Setelah final, kita nanti cari hari baik untuk mengumumkannya. Dalam pertemuan tadi kita lebih banyak membahas hal-hal stategis, tidak secara teknis membahas waktu deklarasi," ujarnya.

Situasi demokrasi dianggap makin buruk hingga sentilan atas cawe-cawe istana. Baca di halaman selanjutnya.

Selain tentang cawapres yang akan mendampingi Anies, Herzaky menjelaskan bahwa pertemuan Anies dengan SBY itu juga membahas tentang situasi demokrasi Indonesia yang menurut mereka makin buruk.

"Kami berdiskusi panjang, terutama banyak membahas situasi demokrasi dan ketatanegaraan yang makin memburuk. Keadaan yang demikian makin membulatkan tekad Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) untuk melakukan akselerasi konsolidasi," katanya.

Dia pun menyampaikan sindiran tentang capres lain yang menurutnya merupakan produk dari campur tangan atau cawe-cawe dari pemegang tampuk kekuasaan yang saat ini sedang berada di istana.

"Lalu kita juga tahu ada capres yang digadang-gadang mohon maaf ya, oleh istana atau oleh kekuasaan. Meskipun seharusnya istana atau kekuasaan tidak boleh ikut-ikutan dalam penentuan capres cawapres," imbuhnya.

Herzaky mengatakan bahwa partai Demokrat juga melihat terjadinya dinamika dan pergerakan konstelasi politik. Situasi terbaru itu, kata dia, harus disikapi dan didalami. Tujuannya agar Koalisi Perubahan tetap terdepan. Salah satunya dengan upaya percepatan.

"Karena itulah kita tidak punya pilihan selain akselerasi. Bagaimanapun Mas Anies memang sudah besar, tapi keinginan kita bagaimana pertumbuhannya bisa stabil sehingga mencapai peak performance pada bulan Februari 2024. Kami yakin beliau bisa terpilih sebagai Presiden Republik Indonesia 2024-2029,'' ujar Herzaky.

Sedangkan soal isu penjegalan, Herzaky yakin koalisi Perubahan yang selama ini dibangun kondisinya kuat dan solid. Di sisi lain dirinya berpesan kepada pemerintah untuk tetap menjaga agar kontestasi berlangsung seuai kaidah yang ada.

"Yang paling penting juga pemerintah tolong imannya juga kuat gitu. Jagalah juga demokrasi Indonesia. Jagalah agar kontestasi ini bisa berlangsung demokratis, jujur, dan adil," ucap Herzaky.

Halaman 2 dari 2
(dpe/sun)


Hide Ads