Pos Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P4MI) Banyuwangi mengupdate jumlah Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang diduga tertipu agen penyalur di perbatasan Myanmar-Thailand. P4MI menyebut, jumlah korban yang disekap menjadi 3 orang.
Sebelumnya, dua pemuda Desa Wonosobo, Kecamatan Srono, Banyuwangi mengaku ditipu dan dipekerjakan secara tidak manusiawi di perbatasan Myanmar-Thailand. Kedua pemuda ini bernama Mohamad Ilyas dan Ahmad Subiantoro.
Sementara, tambahan korban lainnya yakni Tegar, warga Desa Sarimulyo, Kecamatan Cluring, Banyuwangi. Pihak P4MI mendapat informasi dari Kepala Desa Sarimulyo yang menyebut salah satu warganya ikut menjadi korban.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kepala desa kemudian melaporkan ke P4MI. Setelah mendapat informasi itu, kami turun ke lapangan untuk mengecek," ungkap Fery Maryanto, Koordinator P4MI Banyuwangi, Rabu (31/5/2023).
Fery menyebut, tak menutup kemungkinan jumlah itu masih bisa bertambah. Informasi yang masuk ke P4MI sebelumnya, ada laporan 7 orang PMI asal Banyuwangi yang menjadi korban penipuan di perbatasan Myanmar-Thailand. Namun P4MI belum berani menyatakan kebenaran atas informasi tersebut karena belum terverifikasi.
"Belum bisa dipastikan, sebab info yang kami terima baru jumlahnya. Tidak ada nama atau alamatnya sampai saat ini, belum ada tambahan keluarga lainnya yang mengadu ke kami," imbuh Fery.
Menanggapi video viral yang beredar di Banyuwangi sebelumnya, Fery mengatakan, pihaknya sudah mengambil langkah lanjutan. Salah satunya berkoordinasi dengan BP3MI Surabaya dan KBRI Myanmar.
Senada dengan P4MI Banyuwangi, Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Banyuwangi membenarkan adanya laporan tersebut. Untuk mempercepat proses verifikasi dan penyelamatan, seluruh pihak bekerja sama mengambil langkah koordinasi awal dengan BP3MI dan KBRI.
Selain itu, Kemlu dan Bareskrim Polri juga akan membantu proses pemulangan seperti yang sudah dilakukan pada 21 WNI sebelumnya.
"Sebelumnya yang awal Mei kemarin 21 WNI pekerja di perbatasan Myanmar dan Thailand sudah berhasil dipulangkan. Kemlu, Bareskrim dan beberapa pihak terkait berhasil bernegosiasi dengan penguasa gedung tempat mereka dipekerjakan." terang Ketua Dewan Pimpinan Cabang Serikat Buruh Migran Indonesia Banyuwangi, Agung Subastian.
Sementara itu, P4MI memastikan orang-orang yang berada dalam video viral bukan bagian dari mereka yang telah dibebaskan pada awal Mei lalu.
"Yang kejadian itu, tidak ada warga Banyuwangi dan Jember. Kebanyakan dari Sumatera," ungkap Fery.
Dari rekaman video yang beredar, Fery Maryanto menduga ada kemiripan antara kasus yang terjadi saat ini dengan kejadian sebelumnya. Selain itu, lokasi kejadian teridentifikasi sama yakni di perbatasan Myanmar-Thailand.
(hil/iwd)