Hashim Djojohadikusumo mengungkap ada 4-5 nama yang berpeluang kuat jadi cawapres Prabowo Subianto. Di mata pengamat politik sekaligus dosen Universitas Brawijaya (UB) Wawan Sobari, Prabowo akan memilih sosok yang punya elektabilitas. Dia memprediksi kelima nama itu kerap disebut dalam hasil survei.
Menurut Wawan, Prabowo tidak akan sembarangan memilih cawapres. Prabowo, kata Wawan, memang butuh sosok cawapres yang punya elektabilitas tinggi. Hal itu secara otomatis juga akan meningkatkan elektabilitas Prabowo yang saat ini ada di bawah capres PDIP Ganjar Pranowo.
"Kalau saya sebenarnya Pak Prabowo sekarang ini butuh cawapres yang bisa meningkatkan elektabilitasnya. Di survei Indikator Politik Indonesia, simulasi 3 nama presiden, Prabowo kalah sama Ganjar beda 0,4 persen," ungkap Dosen Politik FISIP UB ini saat dihubungi detikJatim, Senin (22/5/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wawang menambahkan, figur cawapres saat ini sangat dinantikan masyarakat. Cawapres yang akan dipilih 3 capres, baik Prabowo, Anies, maupun Ganjar akan menentukan keputusan pemiih.
"Dari lembaga survei Indikator 18 Mei lalu, yang sekarang menjadi perdebatan itu figur cawapres. Oleh karena itu, maka Pak Prabowo tentu harus punya pertimbangan yang strategis dalam memilih cawapres," imbuhnya.
Lalu, siapa saja nama-nama cawapres yang kuat diusung Prabowo Subianto? Wawan yakin, kelima nama ini merupakan sosok yang kerap disebut dalam survei.
"Lima nama itu saya yakin pasti ada kaitannya dengan nama-nama yang muncul di survei. Di survei itu muncul nama Sandiaga Uno, AHY, Ridwan Kamil, Erick Thohir, dan Khofifah Indar Parawansa," bebernya.
Wawan menambahkan, manuver Prabowo dalam mencari cawapres yang klik dengannya juga sudah terlihat. Misalnya Prabowo sudah beberapa kali bertemu dengan Khofifah hingga bertemu dengan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Yang sekarang dibutuhkan Prabowo bukan hanya yang tidak punya efek, tentu nama yang punya efek. Persaingan dengan Pak Ganjar sangat menentukan. Di sini kita bisa lihat persaingan dengan Pak Ganjar itu butuh cawapres yang bisa meningkatkan elektabilitas," tukas Wawan.
(hil/dte)