Kader-kader PDI Perjuangan (PDIP) Kota Yogyakarta berkunjung ke rumah kelahiran Bung Karno di Jalan Pandean Gang 4 No. 40, Kelurahan Peneleh, Kota Surabaya. Kunjungan itu bertepatan momentum Hari Kebangkitan Nasional.
Mereka juga berkunjung ke rumah HOS Tjokroaminoto di Jalan Peneleh Gang VII yang menjadi tempat indekos 'Putra Sang Fajar' semasa remaja bersekolah di Surabaya. Jajaran pengurus DPC PDIP Kota Yogyakarta bersama seluruh bakal calon legislatif (bacaleg) PDIP Yogyakarta itu disambut oleh kader-kader banteng Kota Surabaya.
Rombongan dipimpin Ketua DPC PDIP Kota Yogyakarta Eko Suwanto yang juga Ketua Komisi A DPRD Provinsi DIY dan didampangi Sekretaris DPC PDIP Kota Yogyakarta, FX Wisnu Sabdono Putro. Rombongan berangkat dari Kota Gudeg dengan menumpang satu bus.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tiba di 'Kampung Soekarno', rombongan disambut Ketua DPC PDIP Kota Surabaya Adi Sutarwijono yang juga Ketua DPRD Kota Surabaya didampingi Wakil Ketua DPC PDIP Budi Leksono, Ketua PAC PDIP Kecamatan Genteng Mohammad Jupri, Ketua Pengurus Anak Ranting PDIP RW 13 Kelurahan Peneleh Syaiful.
Kader-kader banteng Kota Yogyakarta disambut kader-kader PDIP Kota Surabaya dengan memakai seragam merah kebanggaan parpol berlambang banteng moncong putih itu. Ketika rombongan tiba di rumah kelahiran Bung Karno, mereka diberi buku lawas terbitatan 1966 karya Cindy Adams berjudul 'Bung Karno, Penyambung Lidah Rakyat'. Buku diserahkan di depan pintu masuk oleh Ketua Anak Ranting PDIP RW 19 Peneleh, Syaiful dan diterima Sekretaris DPC PDIP Kota Yogyakarta, Wisnu Sabdono Putro.
"Semoga kader-kader PDI Perjuangan saat ini bisa menjadi penerus api perjuangan Bung Karno, menjadi penyambung lidah bagi seluruh aspirasi dan kepentingan warga masyarakat," kata Syaiful, Sabtu (20/5/2023).
Rombongan dipandu Kuncarsono Prasetyo, penggiat sejarah dari komunitas Begandring Soerabaia. Kuncar menjelaskan tentang rumah kelahiran Bung Karno yang sekarang dijadikan museum. Kuncar juga menjelaskan kamar kecil yang diperkirakan tempat kelahiran Bung Karno saat menjelang fajar, 6 Juni 1901.
"Kamar kecil ini diperkirakan ada jendela yang menghadap timur, menyongsong matahari terbit," ujar Kuncar.
Ia juga menjelaskan, keberadaan ayahanda dan bunda Bung Karno berkaitan erat dengan SDN Alun-Alun Contong (dahulu SDN Soeloeng).
"Ayahanda Bung Karno, Pak Soekeni pindah tugas mengajar sebagai guru dari Bali ke Surabaya. Ditugaskan mengajar di Sekolah Ongko Loro bagi kaum pribumi, di zaman Belanda. Sekarang sekolah itu bernama SDN Alun-Alun Contong, letaknya tidak jauh kampung ini," kata Kuncar.
Dari rumah kalahiran Bung Karno, rombongan dibawa melihat-lihat kawasan bersejarah di kampung itu. Di antaranya rumah lawas arsitektur Surabaya dan Sumur Jobong berusia 600 tahun peninggalan Kerajaan Majapahit. Kemudian rombongan PDIP Kota Yogyakarta diajak berjalan kaki menuju rumah HOS Tjokroaminoto, di Jalan Peneleh Gang 7.
"Di rumah ini Bung Karno belajar pergerakan politik dari Pak Tjokro, pemimpin Sarikat Islam dan bertemu tokoh-tokoh pergerakan seangkatannya. Saling berinteraksi dan menggagas Indonesia pascaera kolonial Belanda," kata Kuncar.
Adi Sutarwijono bersyukur mendapat kunjungan dari kader-kader banteng Kota Yogyakarta. Sehingga, bisa menyerap semangat dan api perjuangan Bung Karno. Dimulai dari rumah kelahiran di kampung Pandean dan rumah indekos Jl. Peneleh.
"Di masa lalu kawasan Peneleh dan Pandean memegang peranan penting dalam peradaban bangsa, tempat dimasaknya gagasan Indonesia modern yang merdeka dari belenggu penjajahan. Gagasan yang diambil Bung Karno dari amanat penderitaan rakyat, sehingga melahirkan Indonesia seperti saat ini," kata Adi.
Eko Suwanto mengatakan, kunjungan itu bertujuan untuk mengokohkan Bung Karno sebagai Bapak Bangsa dan seluruh ajaran yang diwariskan pada generasi berikutnya.
"Ajaran-ajaran Bung Karno itu yang sekarang dijalankan, dengan penuh keyakinan teguh oleh PDI Perjuangan di bawah kepemimpinan Ibu Megawati Soekarnoputri," kata Eko Suwanto.
Di perjalanan, kader-kader PDI Perjuangan Kecamatan Genteng sempat menunjukkan Posko Gotong Royong untuk pemenangan 'Ganjar Presiden'. Dari Surabaya, kader-kader banteng Kota Yogyakarta meneruskan perjalanan untuk berziarah ke Makam Bung Karno di Blitar.
"Kader-kader PDI Perjuangan Kota Surabaya, kami tunggu kunjungannya di Kota Yogyakarta, kota kelahiran Ibu Megawati. Merdekaaa...!" kata Eko.
(dte/dte)