Diduga akibat kompor minyak tanah ngebros, sebuah toko di Lamongan ludes terbakar. Seorang nenek tewas karena terjebak di dalam toko yang terbakar.
Korban adalah Sukaya (72) warga Desa Tejoasri, Laren. Saat kebakaran terjadi, korban terjebak di dalam tokonya yang terbakar.
"Benar telah terjadi kebakaran sebuah toko di Desa Tejosri, Laren, sekira jam 13.10 WIB," kata Kasi Humas Polres Lamongan Ipda Anton Krisbiantoro kepada wartawan, Selasa (16/5/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anton mengatakan kebakaran ini pertama kali diketahui oleh Agus, salah seorang warga setempat. Ketika itu, Agus keluar rumah dan melihat ada kebakaran di toko milik Sukaya untuk kemudian mendekat ke lokasi kebakaran.
"Pada saat itu, saksi melihat korban meminta tolong namun saksi tidak berani karena api membesar di pintu samping," ujarnya.
Melihat kejadian ini, Agus kemudian berteriak meminta tolong hingga akhirnya Agus bersama warga melakukan pemadaman dengan alat seadanya. Sebagian warga juga melaporkan kejadian tersebut ke kepala desa setempat yang berlanjut dengan melapor ke petugas kepolisian yang ada di Polsek Laren. Petugas dari Polsek Laren langsung menghubungi petugas PMK dan mendatangi TKP.
"Dari keterangan saksi, diketahui ketika keluar rumah dia melihat ada kebakaran toko milik Sukaya dan saat itu melihat korban meminta tolong namun tidak berani karena api sudah membesar dan hanya ada satu pintu keluar masuk toko," tandasnya.
Warga yang datang ke lokasi kejadian akhirnya berhasil memadamkan api. Dari penyelidikan sementara, lanjut Anton, sumber api diduga dari kompor minyak tanah yang berada di dalam toko yang juga menjual pertalite.
"Bahwa korban mengalami lumpuh dan memakai alat bantu jalan. Pihak keluarga korban juga telah membuat pernyataan bermaterai menolak untuk dilakukan autopsi dan bahwa kematian korban karena musibah," imbuhnya.
Hasil pemeriksaan dari pihak medis dan kepolisian, tambah Anton, korban meninggal dunia karena luka bakar di sekujur tubuhnya. Pada tubuh korban juga tidak ditemukan tanda-tanda bekas penganiayaan.
"Saat ini korban telah dimakamkan di pemakaman desa setempat," pungkas Anton.
(abq/iwd)