Pesta demokrasi 2024 dibayangi sikap skeptis masyarakat terhadap kinerja wakil rakyat. Bacaleg Partai Ummat Kabupaten Blitar ini berani bersumpah akan mundur bila ketika terpilih nanti terbukti tidak menjalankan amanat rakyat.
Satu di antara masyarakat yang skeptis dengan kinerja wakil rakyat dan sistem politik negeri ini adalah Mahsus Zaenal Arif. Warga Kecamatan Binangun, Kabupaten Blitar. Dia punya pengalaman empiris yang membuatnya sempat mundur sebagai kader sebuah partai pada 2014 lalu.
Sejak merapat ke partai itu pada 1999, ternyata prinsip partainya terbawa arus, terkontaminasi sistem, dan berakhir menjadi partai koalisi pemerintah. Jauh panggang dari api dengan semangat Arif yang ingin memperjuangkan kepentingan rakyat. Namun pada 2023, jargon Partai Ummat kembali mengusik nuraninya untuk berkiprah di politik praktis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jujur, Partai Ummat dengan jargon 'lawan kedzaliman tegakkan keadilan' ini mengusik nurani saya untuk mencoba lagi berjuang lewat partai politik. Karena saya punya misi buat warga Kabupaten Blitar," tandas Arif kepada detikJatim, Sabtu (13/5/2023).
Pria yang menjabat Sekjen DPC Partai Ummat Kabupaten Blitar ini meminta semua bacaleg dan kader berkomitmen antipolitik uang. Mereka juga bermimpi, membuka wawasan dan membangun mindset warga Kabupaten Blitar agar tidak menjual kehidupan mereka lima tahun mendatang dengan harga murah.
"Saya pribadi dan mengajak teman-teman bacaleg ingin mengubah sistem. Apapun yang terjadi akan kami jalani. Kami akan ajak konstituen, kader dan warga Kabupaten Blitar belajar dari hasil pemilu sebelumnya," ungkapnya.
Hari ini sebanyak 9 bacaleg Partai Ummat mendaftarkan diri ke KPU Kabupaten Blitar. Dengan rincian lima bacaleg perempuan dan empat bacaleg pria. Menurut Arif, perempuan jika sudah berjuang akan menjadi lebih militan. Perempuan juga lebih obyektif mengkaji permasalahan dan lebih cepat menemukan solusi nyata.
"Kami memang baru. Tapi saya akan berusaha membuktikan, jargon partai ini tidak berakhir sebagai rongsokan. Jika pun itu terjadi di kemudian hari, wakil Partai Ummat tidak menjalankan amanat rakyat, maka saya bersumpah akan mundur lebih dahulu," katanya.
(dpe/iwd)