Gunung Semeru Dua Kali Erupsi, Luncurkan Awan Panas Guguran Sejauh 1,5 Km

Gunung Semeru Dua Kali Erupsi, Luncurkan Awan Panas Guguran Sejauh 1,5 Km

Denza Perdana - detikJatim
Sabtu, 13 Mei 2023 14:46 WIB
Lumajang -

Gunung Semeru, Lumajang, Jatim hari ini disebut 2 kali mengalami erupsi meluncurkan awan panas guguran. Erupsi Semeru yang terakhir kali terjadi pukul 12.00 WIB disertai getaran yang terekam seismograf dengan amplitudo maksimum 10 mm selama 2 menit.

"Erupsi gelombang kedua tepatnya pada pukul 12.00 WIB. Ah, kayaknya lebih besar yang ini daripada yang tadi yang pukul 10.00 WIB. Semoga amandali (aman terkendali, red)," ujar suara di video yang disebar di salah satu akun Twitter dilihat detikJatim, Sabtu (13/5/2023).

Dalam keterangan video tersebut disebutkan tentang amplitudo maksimum (amax) getaran yang terekam seismograf saat erupsi terjadi. Awan Panas Guguran itu disebut mengakibatkan getaran dengan Amax 10 mm selama 120 detik dengan jarak luncur APG lebih dari 1 km.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Informasi Awan Panas Guguran Amax 10 mm, lama gempa 120 dtk Jarak luncur 1500 m," sebut akun pengunggah video tersebut.

Berdasarkan laporkan dari Aplikasi Magma Indonesia untuk pantauan Gunung Semeru periode 06.00-12.00 WIB, dilaporkan memang terjadi awan panas guguran dan juga gempa letusan beberapa kali namun jarak dan arah guguran tidak teramati.

ADVERTISEMENT

"Terjadi 2 kali gempa awan panas guguran dengan amplitudo 10-15 mm dan lama gempa 120-157 detik," demikian laporan Magma Indonesia pada Sabtu.

Secara umum, gunung Semeru dilaporkan tertutup kabut. Asap kawah tidak teramati. Cuaca mendung, dan angin disebutkan bertiup lemah ke arah barat dengan suhu udara sekitar 22°C.

Terekam gempa letusan, namun secara visual tinggi letusan dan warna abu tidak teramati. Serta terjadi guguran, namun secara visual, jarak dan arah guguran juga tidak teramati.

Berdasarkan catatan hasil pemantauan melalui alat seismograf yang dilaporkan Magma Indonesia, Gunung Semeru telah mengalami 26 kali gempa letusan/erupsi dengan amplitudo 12-23 mm dengan lama gempa 80-154 detik.

Selain itu, terjadi 5 kali gempa guguran dengan amplitudo 2-6 mm dan lama gempa 48-66 detik, 2 kali gempa embusan dengan amplitudo 4 mm dengan lama gempa 47-53 detik, 1 kali harmonik dengan amplitudo 8 mm dan lama gempa 101 detik, serta 1 kali gempa vulkanik dalam dengan amplitudo 12 mm dan lama gempa 14 detik.

Hingga saat ini Semeru masih berstatus Level III (Siaga). PVMBG Badan Geologi merekomendasi sejumlah hal seperti berikut ini.

1. Tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi). Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.

2. Tidak beraktivitas dalam radius 5 Km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).

3. Mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.

(dpe/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads