.webp)
Meski sudah masuk dan dibaiat menjadi keluarga besar (NU), PCNU Gresik masih akan terus memantau isi ceramah Hanan Attaki. Tak hanya itu, jika nantinya ustaz milenial itu datang ke Kota Pudak, PCNU Gresik akan memberikan beberapa syarat.
Sekertaris PCNU Gresik Mohammad Syifaul Fuad atau yang akrab dipanggil Gus Syifa mengatakan dengan dibaiatnya Hanan Attaki menjadi warga NU, Hanan telah menganggap KH Marzuki Mustamar sebagai Mursyid. Artinya, sudah sepatutnya, Hanan Attaki harus menaati KH Marzuki dan pendapat kiai-kiai NU lainnya.
"Semoga baiat tersebut disertai dengan komitmen dalam mengikuti fikroh dan harokah jamiyyah NU," kata Gus Syifa kepada detikJatim, Jumat (12/5/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gus Syifa menambahkan, jika nantinya Hanan Attaki datang ke Gresik untuk berdakwah, ada syarat yang harus dipenuhi. Hanan Attaki harus berdakwah sesuai fikroh dan harokah NU.
"Jadi meski dibaiat kalau tidak komitmen dan masih menggunakan ceramah atau cara dakwah yang lama maka artinya sama saja," kata Gus Syifa.
Pada dasarnya PCNU Gresik tidak melarang siapapun untuk berdakwah di Kota Santri, termasuk Hanan Attaki. Yang terpeting tidak menyebarkan ajaran paham radikal.
"Saya berharap Ustaz Hanan Attaki ke depan dakwahnya berbeda dari sebelumnya. Kita lihat nanti," tukas Syifa.
Perlu diketahui, kedatangan Ustadz Hannan Attaki untuk berceramah di Gresik 30 Juli 2022 batal setelah ditolak PCNU. PCNU melalui Lembaga Takmir Masjid Gresik (LTMG) mengirim surat keberatan kegiatan dakwah yang ditujukan kepada Bupati Gresik. Saat itu PCNU Gresik menilai Hanan Attaki adalah eks HTI.
Diberitakan sebelumnya, ustaz Hanan Attaki memutuskan masuk dibaiat menjadi santri Nahdlatul Ulama (NU). Baiat Hanan dilakukan di sela haul Pondok Pesantren (Ponpes) Sabilurrosyad Gasek, Malang.
Prosesi baiat Hanan tampak disiarkan langsung di kanal YouTube Ponpes Sabilurrosyad Kamis (11/5) malam. Baiat dibimbing langsung oleh pengasuh ponpes, KH Marzuki Mustamar yang juga menjabat Ketua PWNU Jatim.
(dpe/dte)
