Bos Mafia Gedang Dituntut Minta Maaf ke Wartawan Secara Terbuka 1x24 Jam

Bos Mafia Gedang Dituntut Minta Maaf ke Wartawan Secara Terbuka 1x24 Jam

Deny Prastyo - detikJatim
Jumat, 12 Mei 2023 16:40 WIB
Edi Tarigan laporkan bos Mafia Gedang
Edi Tarigan (Etar) saat melaporkan Bos Mafia Gedang ke Polda Jatim. (Foto: Deny Prastyo Utomo/detikJatim)
Surabaya -

Bos mafia gedang Royhan Ni'amillah resmi dilaporkan ke Polda Jatim. Pria yang akrab disapa Roy itu diduga melakukan melecehkan profesi wartawan di akun Tiktok @masroyganteng.

Ketua Ketua Forum Komunikasi Alumni UKW (FKA UKW) Edi Tarigan mendatangi SPKT Polda Jatim untuk melaporkan bos Mafia Gedang ke polisi. Ada dua konten yang dilaporkan. Selain video di TikTok, juga ada konten Snack Video yang dipermasalahkan.

"Ini ingin melaporkan sebuah konten Tiktok dan Snack yang diduga melecehkan profesi wartawan. Yang menjadi keberatan, (profesi) wartawan dilecehkan," ungkap pria yang akrab disapa Etar itu kepada wartawan di SPKT Polda Jatim, Jumat (12/5/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Etar, Bos Mafia Gedang itu melecehkan wartawan dengan kata-kata yang tak pantas. Selain itu, Bos Mafia Gedang dinilai merendahkan wartawan saat mengeluarkan selembar uang.

"Dia menyebut 'wartawan jan**k, wartawan iki maneh', terus dikasih duit. Seolah-olah wartawan ini bisa dikasih hanya selembar uang dan dilecehkan dibuat konten TikTok, yang kami duga dia ingin mendapatkan follower pribadi yang lebih banyak," ungkap Etar.

ADVERTISEMENT

Etar melanjutkan, bos Mafia Gedang sebenarnya sudah meminta maaf secara pribadi. Namun, Edi ingin Bos Mafia Gedang minta maaf ke wartawan secara terbuka, bukan di media sosial.

"Kalau yang bersangkutan sudah minta maaf di akun TikTok, kontennya juga. Dan juga menelepon saya, makanya kami masih koordinasi Krimsus dan Krimum," ungkap Etar.

Ditanya apakah ada batas waktu untuk bos Mafia Gedang minta maaf secara terbuka dalam 1x24 jam, Etar tak menampiknya.

"Iya, ada (minta maaf secara terbuka 1x24 jam), dia kontak saya minta maaf, tapi secara pribadi kepada saya. Karena ini menyangkut profesi wartawan di Indonesia, yang dilecehkan bukan secara pribadi tapi profesi kami ," tukas Etar.




(hil/dte)


Hide Ads