Cerita Nelayan Trenggalek 5 Hari Terapung di Laut Setelah Perahu Terbalik

Cerita Nelayan Trenggalek 5 Hari Terapung di Laut Setelah Perahu Terbalik

Adhar Muttaqin - detikJatim
Kamis, 11 Mei 2023 14:20 WIB
nelayan Trenggalek yang terapung 5 hari akibat perahunya terbalik
Nelayan Trenggalek yang terapung 5 hari akibat perahunya terbalik (Foto: Istimewa)
Trenggalek - Seorang nelayan asal Kecamatan Watulimo, Trenggalek mengalami kecelakaan laut di perairan selatan Jawa. Akibatnya korban sempat terapung di laut selama lima hari hingga berhasil diselamatkan nelayan Pacitan.

Koordinator Pos SAR Trenggalek Yoni Fariza, nelayan yang menjadi korban kecelakaan laut tersebut adalah Mugiyono (54) warga Dusun Gares, Desa Tasikmadu, Watulimo, Trenggalek.

"Selama lima hari dia terapung di laut dengan berpegangan pada perahu yang terbalik. Alhamdulillah kemarin diselamatkan oleh kapal nelayan Pacitan," kata Yoni Fariza, Kamis (11/5/2023).

Kejadian itu bermula sekitar enam hari yang lalu Mugiyono berangkat melaut di perairan selatan melalui Pelabuhan Prigi dengan menggunakan perahu jukung. Saat itu Mugiyono hendak mencari sotong atau nus di sekitar Pulau Solimo.

"Saat itu sudah sempat mancing sotong dan dapat satu boks styrofoam. Tidak lama setelah itu terjadi cuaca buruk, sehingga perahunya terbalik. Kejadiannya malam hari," ujarnya.

Mugiyono pun berusaha menyelamatkan diri dengan berpegangan pada bangkai perahunya yang terbaik. Pada saat kejadian korban tidak sempat meminta pertolongan karena tidak ada kapal nelayan yang melintas..

"Dalam kondisi darurat itu Mbah Giyono mengikatkan dirinya pada bangkai perahu. Dia sebetulnya mencoba meminta bantuan dan berusaha mendayung dengan sekuat tenaga, karena masih bisa melihat tepi laut," jelasnya.

Namun upaya tersebut gagal, Mugiyono pun justru terseret ke arah barat laut hingga ke wilayah Yogyakarta. Kondisi badan yang semakin lemas membuat korban hanya bisa pasrah sambil berharap ada kapal nelayan yang melintas.

"Selama berhari-hari dia di tengah laut tanpa makan dan minum," jelasnya.

Yoni Fariza menambahkan pada hari kelima, Mugiyono kembali terseret arus laut ke arah timur, hingga berada di selatan Pacitan. Saat itulah sebuah kapal nelayan milik warga Pacitan melintas dan menemukan korban.

"Akhirnya Mbah Giyono diselamatkan oleh nelayan Pacitan dan dibawa ke Pelabuhan Ikan Tamperan Pacitan," ujarnya.

Sementara itu perahu korban juga sempat ditarik oleh nelayan Pacitan tersebut, namun di tengah perjalanan pecah dan tidak terselamatkan.

"Pada saat diselamatkan kondisi korban ini dalam kondisi dehidrasi, bahkan tangannya itu seperti kaku, karena lima hari di laut," kata Yoni.

Setelah dievakuasi ke darat, korban langsung dievakuasi ke RSUD Pacitan untuk mendapatkan pertolongan medis.

"Alhamdulillah Pemerintah Pacitan, termasuk BPBD, nelayan dan kawan-kawan potensi SAR cukup responsif, sehingga Mbah Giyono bisa tertangani dengan baik," ujarnya.

Koordinator Pos SAR Trenggalek ini menambahkan, Rabu sore tim Basarnas Trenggalek melakukan penjemputan korban di Pacitan.

"Kondisinya sudah sehat, tadi malam yang bersangkutan kami bawa ke Trenggalek dan langsung kami antarkan pulang ke Watulimo," kata Yoni.


(dpe/iwd)


Hide Ads