Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali mengukuhkan enam profesor baru dari berbagai bidang ilmu. Resmi bergabung dengan Dewan Profesor ITS, keenam profesor tersebut dikukuhkan secara langsung di Auditorium Gedung Pusat Riset ITS, Rabu (10/5/2023).
Mereka di antaranya yakni, Prof Dr Ali Masduqi ST MT yang dikukuhkan sebagai profesor ke-152. Orasi ilmiahnya bertajuk Implementasi Smart Water Supply Systems untuk Meningkatkan Pelayanan Air Minum yang Prima. Berupa supervisory control and data acquisition (SCADA), dosen Departemen Teknik Lingkungan tersebut mengungkapkan bahwa sistem cerdas ini berfungsi untuk memantau dan melaporkan kualitas air baku hingga air yang telah didistribusikan ke pelanggan secara real time.
"Sehingga setiap terjadi abnormalitas kualitas, sistem dapat mengambil keputusan secara langsung," paparnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Prof Dr Bambang Widjanarko Otok SSi MSi dari Departemen Statistika dikukuhkan sebagai profesor ke-153 ITS memaparkan orasi ilmiahnya berjudul Analisis Multivariat untuk Mengatasi Heterogenitas yang Tidak Teramati. Analisis multivariat yang dikembangkan dosen kelahiran Surabaya ini merupakan teknik Structural Equation Modelling (SEM) yang mampu memodelkan data dengan heterogenitas tidak teramati dengan hasil yang valid.
"Hasil yang dianalisis dapat digeneralisasi pada tingkat data agregat," tuturnya.
Lalu, Prof Ir Eddy Setiadi Soedjono DiplSE MSc PhD sebagai profesor ke-154 ITS memaparkan orasi ilmiahnya dengan judul Percepatan Pemenuhan Pengelolaan Air LimbahPermukiman di Indonesia. Melalui topik tersebut, dosen dengan sapaan akrab Edot ini fokus pada upaya mengakselerasi pembangunan jamban sehat dalam untuk sanitasi yang lebih baik. Melalui penelitiannya, dosen yang juga dari Departemen Teknik Lingkungan ini juga mengusulkan adanya daur ulang fosfor yang dihasilkan dari limbah tinja rumah tangga.
"Saya melihat adanya potensi tinggi agar cadangan fosfor dapat diperpanjang," ujarnya.
Profesor ke-155 ITS, Prof Dr Eng Chastine Fatichah SKom MKom berorasi bertajuk Generative AI: Teknik, Peran, dan Tantangan. Dosen Departemen TeknikInformatika ini mengembangkan teknik deep learning sebagai generative AI pada kecerdasan buatan untuk berbagai tujuan.
Di antaranya adalah menghasilkan model prediksi tingkat keparahan penyakit dengan citra medis hingga memulihkan foto lama atau rusak akibat kehilangan piksel dengan lebih stabil dan akurat.
"Selain itu, teknik ini juga dapat membantu pelaporan medis dengan tingkat kekeliruan yang rendah," ungkapnya.
Sedangkan Prof Dra Ratna Ediati MS PhD dikukuhkan sebagai profesor ke-156 ITS menjelaskan orasi ilmiahnya dengan topik Peran Material Berpori Metal-Organic Frameworks (MOF) dalam Mendukung Pelestarian Lingkungan. Dosen kelahiran Probolinggo ini menggagas MOF sebagai adsorben yang ramah lingkungan. Dengan memodifikasi MOF melalui sintesis kitosan dan magnetik dengan metode green synthesis, perempuan berkacamata ini berhasil ciptakan MOF dengan kapasitas adsorpsi yang tinggi.
"Adsorben untuk mengadsorpsi polutan ini dapat digunakan berulang kali," terangnya.
Prof Dr Ir Sumarno Mengyang dikukuhkan profesor ke-157 ITS dengan topik Pemrosesan Polimer Berbasis Teknologi Ramah Lingkungan. Dosen dari Departemen Teknik Kimia ini menggagas polimer ramah lingkungan dengan metode sonikasi, high shear mixing, dan hydrothermal. Pria kelahiran Lumajang ini mengungkapkan bahwa polimer ini dibuat dari sisa hasil alam, baik dari sektor pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan, hingga peternakan.
Sementara Ketua Dewan Profesor ITS Prof Dr Ir Imam Robandi MT menjelaskan keenam profesor baru ini diharapkan bisa semakin membawa berkah dankemajuan bagi ITS ke depannya.
Hal senada disampaikan Rektor ITS Prof Dr Ir Mochamad Ashari MEng. Dia berharap jumlah profesor di ITS akan terus bertambah dan semakin produktif dalam menghasilkan publikasi ilmiah.
"Pada awal 2022, meskipun jumlah profesor di ITS terbilang sedikit dibanding kampus lain, namun produktivitas yang dihasilkan oleh para profesor ITS ini cukup tinggi dan membanggakan," pungkasnya.
(abq/fat)