Pembangunan Poliklinik-IGD Terpadu RSUD Soekandar Mojokerto Telan Rp 83 M

Pembangunan Poliklinik-IGD Terpadu RSUD Soekandar Mojokerto Telan Rp 83 M

Enggran Eko Budianto - detikJatim
Selasa, 09 Mei 2023 23:15 WIB
IGD RSUD Prof dr Soekandar
IGD RSUD Prof dr Soekandar (Foto: Enggran Eko Budianto)
Mojokerto -

Pembangunan gedung Poliklinik dan IGD Terpadu di RSUD Prof dr Soekandar, Mojosari, Mojokerto menelan anggaran Rp 83 miliar. Dua fasilitas baru tersebut digadang-gadang kian memudahkan pasien mengakses layanan kesehatan.

Direktur RSUD Prof dr Soekandar dr Djalu Naskutub mengatakan anggaran untuk membangun IGD terpadu Rp 43,1 miliar. Sumber anggaran tersebut sepenuhnya dari pendapatan RSUD Prof dr Soekandar sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).

Menurutnya, gedung IGD terpadu bakal dibangun 4 lantai. Selain kapasitasnya lebih besar, di dalamnya juga akan dilengkapi layanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK), radiologi, pemeriksaan laboratorium, serta ruangan operasi pasien gawat darurat (OK Emergensi).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Karena selama ini, IGD lama hanya berkapasitas 15 tempat tidur. Selain itu, IGD juga masih terpisah dengan layanan PONEK, radiologi, laboratorium dan OK emergensi. Dengan membangun IGD terpadu, dr Djalu berharap bisa melayani pasien dengan konsep one stop services.

"Sehingga pasien tidak perlu wira-wiri karena mulai pendaftaran, laboratorium, radiologi, OK emergensi dan PONEK di dalam satu gedung. Kapasitasnya juga ditingkatkan," terangnya kepada wartawan, Selasa (9/5/2023).

ADVERTISEMENT

dr Djalu menjelaskan, pembangunan IGD terpadu saat ini menjadi kebutuhan seiring terus meningkatkan kunjungan pasien. IGD RSUD Prof dr Soekandar melayani 10.837 pasien sepanjang 2021. Tahun 2022 melonjak 14.752 pasien. Sedangkan Januari-Maret 2023 sudah meyani 4.126 pasien.

"Saat ini, kunjungan pasien semakin banyak, di era digital ini masyarakat lebih memilih yang one stop services. Tidak perlu wira wiri, tapi pelayanan beres," cetusnya.

Gedung IGD terpadu, lanjut dr Djalu, ditargetkan rampung akhir 2023. Sehingga prasarana baru itu bisa ditempati awal tahun depan. Agar pelayanan tetap berjalan, pihaknya memindahkan IGD ke ruangan lain karena ruangan lama harus dikosongkan untuk pembangunan.

"Pembangunannya November tahun ini harus selesai, lalu dilanjutkan proses pemindahan alkes dan sarana lainnya," jelasnya.

Manajemen rumah sakit pelat merah ini juga membangun gedung Poliklinik terpadu tahun ini. Pembangunan gedung 4 lantai itu menyedot anggaran Rp 39.936.800.000. Dari jumlah itu, Rp 20 miliar dari APBD Pemkab Mojokerto tahun 2023. Sisanya dari pendapatan RSUD Prof dr Soekandar selaku BLUD.

"Nantinya lantai paling atas untuk hall atau ruang pertemuan yang besar karena selama ini kami belum punya. Tiga lantai untuk poliklinik," ungkap dr Djalu.

Semua klinik reguler di RSUD Prof dr Soekandar, kata dr Djalu akan ditempatkan di satu gedung tersebut. Mulai dari poliklinik medical check up, anak, anestesi, bedah anak, bedah digestif, bedah saraf, bedah umum, endoskopi, gigi, gizi, jantung, kulit, mata, obgin, onkologi, orthopedi, paru, dalam, psikiatri, rehab medis, saraf, THT, umum, urologi, serta VCT.

Sama dengan IGD terpadu, pembangunan poliklinik terpadu juga ditargetkan selesai November 2023. Sehingga awal tahun depan, gedung 4 lantai itu sudah bisa difungsikan. Poliklinik terpadu juga diperlukan seiring naiknya kunjungan pasien rawat jalan di rumah sakit milik Pemkab Mojokerto ini.

"Sepanjang 2021, 60.493 pasien pasien rawat jalan, tahun 2022 naik signifikan menjadi 76.974 pasien. Tahun ini Januari-Maret sudah 23.991 pasien," ujarnya.

Kepala Sub Bagian Perencanaan dan Evaluasi RSUD Prof dr Soekandar Risyka Amelia menambahkan, pihaknya akan melanjutkan dengan pengadaan alkes tambahan tahun depan. Baik untuk IGD terpadu maupun poliklinik terpadu. "Sudah kami usulkan di DAK (Dana Alokasi Khusus) tahun depan," tandasnya.




(abq/iwd)


Hide Ads