Ini Perintah Walkot Eri Saat Lihat Gerobak Sampah Berjajar di Pinggir Jalan

Ini Perintah Walkot Eri Saat Lihat Gerobak Sampah Berjajar di Pinggir Jalan

Esti Widiyana - detikJatim
Rabu, 10 Mei 2023 00:01 WIB
Walkot Surabaya Eri Cahyadi temukan gerobak sampah menumpuk terparkir di pinggir jalan
Foto: Walkot Surabaya Eri Cahyadi temukan gerobak sampah menumpuk terparkir di pinggir jalan (Esti Widiyana/detikJatim)
Surabaya -

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menemukan gerobak sampah banyak terparkir di pinggir jalan. Eri menemukan ini saat ia dalam perjalanan sidak ke sejumlah balai RW.

Saat perjalanan sidak di beberapa balai RW, Eri menemukan gerobak sampah yang terparkir di pinggir jalan. Yakni gerobak sampah berjajar di depan TPS Rangkah yang membuatnya terganggu.

Gerobak ini dinilai Eri sangat mengganggu. Sebab bau tak sedap yang ditimbulkan mengganggu pengendara maupun pejalan kaki. Untuk itu, ia lalu meminta Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Surabaya, Agus Hebi Djuniantoro mengatur jadwal pengangkutan sampah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan demikian, tak ada lagi gerobak sampak yang banyak berjajar terparkir di pinggir jalan hingga ke pinggir jalan raya dan mengeluarkan bau tak sedap.

"Kalau ada gerobak sampah TPS masuk harusnya dicek dari kecamatan mana. Di situ kita bisa lihat. Satu truk ambil sampah itu untuk berapa gerobak," kata Eri, Selasa (9/5/2023).

ADVERTISEMENT

Ia lalu menyontohkan jika dalam satu truk mengangkut sampah dari 12 gerobak bisa dibuatkan jadwal. Seperti kapan gerobak itu masuk.

"Kalau sudah 12 gerobak, dalam catatan, dalam satu hari jam 06.00-12.00 WIB berapa gerobak yang masuk. Lalu jam 12.00 WIB' malam berapa gerobak. Kalau 36 gerobak, maka harus ada 3 rate. Sehingga gak sampai nang njobo-jobo (di luar-luar). Kan aneh," jelasnya.

Sementara Kepala DLH, Agus Hebi Djuniantoro mengatakan pihaknya akan mengoptimalkan armada pengangkut sampah hingga tak ada lagi tumpukan gerobak sampah. Selama ini truk sampah kurang dan gerobak tiba di TPS berbarengan semua.

"Nanti akan kita atur jam-jam masuk ke TPS. Paling nggak ada pengaturan, RW ini jam berapa dan diberi nomor," kata Hebi.

Hebi menjelaskan truk sampah membutuhkan waktu 1,5-2 jam untuk PP dari TPS ke TPA. Kemudian bongkar muat dengan total waktu 3 jam.

"Jadi kalau 1 shift 6 jam hanya 2 kali rate. Sedangkan di situ harusnya 13 rate per hari, 60-70 ton per hari. Itu akan kita lakukan untuk optimalisasi kalau ada tambahan akan lebih baik. Kita tunggu kemampuan pemkot. Kita atur sampai pukul 18.00 WIB," jelasnya.

Dengan penambahan armada pengangkut sampah, tujuannya agar tidak ada gerobak sampah berserakan di pinggir jalan. Kemudian jika sudah menyetor ke TPS untuk langsung kembali ke tempat asal, agar bersih dan tidak bau.

"Banyak yang kayak gitu (masih ditaruh di TPS). Rangkah 70 ton, Srikana Unair 50 ton, di Bukit Barisan juga besar. Kenjeran itu karena tempat sempit dan grobak belum balik. Kalau mau balik, ga disimpen di situ bisa," tandas Hebi.




(abq/iwd)


Hide Ads