Kasatlantas Polres Mojokerto AKP M Bayu Agustyan menjelaskan bahwa awalnya GM melaju dari barat ke timur atau dari arah Kecamatan Mojosari ke Ngoro. Siswa SMK swasta ini mengemudikan pikap Esemka nopol S 8202 NJ.
Tiba di Simpang 4 Habibi, Desa Lebaksono, Kecamatan Pungging sekitar pukul 17.00 WIB GM memilih belok ke kiri ke arah utara. Tiba-tiba saja pikap yang dikemudikan melaju kencang ke arah timur hingga menabrak sepeda motor Suzuki Shogun nopol S 3116 NAS.
Motor bebek itu dikendarai Rubianto (64), warga Desa Awang-Awang, Mojosari, Mojokerto. Pada saat kejadian Rubianto melaju dari timur ke arah barat. Tiba di Simpang 4 Habibi, ia belok kanan ke arah utara hingga akhirnya ditabrak pikap yang dikendarai GM.
"Pengemudi pikap bermaksud menginjak rem ternyata salah menginjak gas," terang Bayu kepada detikJatim, Rabu (3/5/2023).
![]() |
Tak sampai di situ saja, pikap yang dikemudikan GM terus melaju ke arah timur hingga menabrak sebuah warkop di bahu jalan. Dua sepeda motor yang diparkir di depan warkop itu juga turut ditabrak.
Kedua motor itu adalah Honda Vario nopol S 2602 NAP milik Warnoto (73) milik pengunjung warkop asal Desa Lebaksono, Pungging, serta Honda Vario nopol S 3781 NBD milik Paito (47), pemilik warkop yang juga warga Desa Lebaksono, Kecamatan Pungging.
Pikap yang dikemudikan oleh GM itu bahkan sampai masuk ke dalam warung membuat seisi warung tersebut berantakan. "Pikap juga menabrak pemilik warung kopi," ujar AKP Bayu.
Kecelakaan ini menyebabkan 2 korban terluka. Yakni Rubianto, pengendara Shogun yang mengalami sesak pada dada, serta Paito pemilik warkop yang mengalami cedera otak ringan.
"Kedua korban sudah kami evakuasi ke RSUD Prof dr Soekandar Mojosari," tandas Bayu.
Setelah kejadian itu Polisi mengamankan pikap dan siswa SMK pengemudi pikap itu ke Kantor Satlantas Polres Mojokerto. Tiga motor yang ditabrak siswa SMK itu juga turut diamankan sebagai barang bukti.
(dpe/dte)