.webp)
Ratusan toko terdampak kebakaran Malang Plaza dini hari kemarin. Niat baik manajemen ditunggu untuk membantu meringankan kerugian para korban terdampak.
"Yang namanya manajemen nanti akan kita panggil, kita mediasi untuk mengetahui hak dan kewajiban dari kedua belah pihak," tegas Wali Kota Malang Sutiaji kepada detikJatim, Rabu (3/5/2023).
Menurut Sutiaji, manajemen Malang Plaza memiliki kewajiban untuk memikirkan nasib para pemilik toko maupun stan yang terdampak kebakaran pada Selasa (2/5) dini hari. Sebab, ketika pedagang sudah menyewa tempat, tentunya harus ada jaminan keamanan dan fasilitas yang baik dari manajemen Malang Plaza.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Manajemen harus memikirkan, ketika ada saudara kita yang kemarin tidak bayar sewa dituntut untuk bayar. Ketika dia (pedagang) di sana (Malang Plaza) harus ada jaminan keamanan," tuturnya.
"Ya mohon sekali lagi dari pihak manajemen untuk memikirkan itu semua. Jadi ketika pedagang menyewa meninggalkan barang-barangnya, kita lihat nanti bagaimana isi kontrak kerja sama atau sewa menyewa isinya apa," kata Sutiaji.
Poin-poin itulah, kata dia, yang nantinya menjadi fokus Pemkot Malang dalam memberikan pendampingan kepada ratusan korban terdampak kebakaran Malang Plaza.
"Kita akan advokasi saudara-saudara kita untuk menuntut haknya kepada manajemen," ujarnya.
Sutiaji menegaskan bahwa manajemen harus bertanggung jawab terkait adanya kebakaran di Malang Plaza dini hari kemarin.
"Manajemen harus bertanggung jawab!" tegasnya.
Sementara dari pendataan posko kebakaran Malang Plaza yang dibuka oleh BPBD Kota Malang tercatat ada 151 toko yang terdampak kebakaran dengan nilai kerugian mencapai Rp 56 miliar.
"Data sementara jumlah korban terdampak sebanyak 151 toko, jika diakumulasi kerugian mencapai Rp 56 miliar," pungkasnya.
Sejauh ini manajemen Malang Plaza belum memberikan keterangan terkait adanya kebakaran yang menghanguskan seluruh bangunan dan isi di dalamnya.
(dpe/dte)
