Polisi Ungkap Penyebab Kematian Pasutri Jember Ditemukan Membusuk di Rumah

Polisi Ungkap Penyebab Kematian Pasutri Jember Ditemukan Membusuk di Rumah

Yakub Mulyono - detikJatim
Senin, 01 Mei 2023 02:02 WIB
Proses evakuasi pasutri di Jember yang ditemukan meninggal dunia di dalam rumah
Proses evakuasi pasutri di Jember yang ditemukan meninggal dunia di dalam rumah (Foto: Istimewa)
Jember -

Pasangan suami-istri (pasutri) ditemukan meninggal di rumah mereka di Jalan Bangka III, Kecamatan Sumbersari, Jember. Polisi mengungkap penyebab kematian keduanya berdasarkan hasil visum pihak RSD dr. Subandi Jember.

"Untuk penyebab kematian korban yang laki-laki diduga terkena serangan jantung karena (faktor) usia," kata Kanit Pidum Sat Reskrim Polres Jember Ipda Bagus Setiawan, Minggu (30/4/2023).

Menurut Bagus, tubuh pria bernama Harris Iskardana Irawadi (85) itu ditemukan meninggal dalam posisi duduk di ruang tamu. Saat ditemukan, kondisi tubuhnya menghitam dan mulai membusuk.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kematian Harris membuat istrinya, Indritianingsih Gandha (65) yang dalam kondisi sakit dan hanya bisa terbaring di kamar, tak ada yang merawat. Sehingga akhirnya sang istri pun meninggal.

"Korban perempuan diduga ikut meninggal karena tidak ada yang merawat. Korban juga tidak bisa berjalan dan meninggal, ditemukan terjatuh dari atas kasur. Karena posisi jenazah ditemukan di bawah kasur. Mungkin bermaksud ingin meminta pertolongan atau berteriak tapi tidak ada yang mendengar. Apalagi rumah dalam kondisi terkunci dari dalam," terangnya.

ADVERTISEMENT

Menurut Bagus, untuk memastikan penyebab kematian harusnya dilakukan visum bagian dalam atau autopsi. Namun tidak diperkenankan pihak gereja.

"Tapi oleh pihak gereja karena pasangan lansia ini beragama Nasrani dan Kristen tidak diperkenankan dilakukan, dengan dibuatkan surat pernyataan bermaterai. Juga dikuatkan oleh pernyataan dari keponakannya. Sehingga diduga meninggal karena sakit, berdasarkan pemeriksaan luar saja," jelasnya.

Lebih jauh, kata Bagus, terkait lamanya penemuan jenazah pasutri lansia itu, kurang lebih baru diketahui setelah seminggu. Karena diduga meninggalnya para korban itu terjadi saat banyak tetangga yang sedang mudik Lebaran.

"Karena dari keterangan warga dan tetangga, terakhir kali warga melihat (korban laki-laki) tanggal 20 April 2023 kemarin, hari Kamis. Kemungkinan meninggal malam. Lebaran kan hari Sabtunya, warga banyak yang mudik. Sehingga tidak ketahuan, bau busuk menyengat setelah semingguan," ujarnya.

Namun untuk korban perempuan, diduga meninggal dua hari sebelum ditemukan. Sebab saat ditemukan kondisi jenazah tidak mengeluarkan bau.

"Mungkin baru meninggal dua hari sebelum kemudian ditemukan warga itu. Korban lansia perempuan meninggal karena tidak bisa minta tolong," lanjutnya menjelaskan.

Ditanya apakah pasutri itu tidak punya anak, Bagus mengaku kurang tahu. Sebab keterangan dari warga sekitar juga mengaku tidak tahu.

"Karena warga pun tidak ada yang tahu. Untuk jenazah para korban, diurus oleh pengurus gereja. Juga dibantu seorang keponakannya. Meninggalnya para korban diterima sebagai takdir," imbuhnya.




(hil/dte)


Hide Ads