Suhu dan cuaca panas dirasakan masyarakat Surabaya dan sekitarnya. Lantas, apakah hal ini juga berpengaruh dan berdampak pada kawasan perairan dan aktivitas pelayaran?
Prakirawan BMKG Maritim Tanjung Perak Surabaya, Sutarno mengatakan, cuaca panas ekstrem tak berdampak pada pelayaran. Namun, akan berdampak bila disertai hujan dan angin kencang.
"Tidak, asal tidak dibarengi angin. Karena pembangkit gelombang adalah angin," kata Sutarno kepada detikJatim, Sabtu (29/4/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kendati demikian, ia mengaku kondisi cuaca panas ekstrem berangsur menurun. Bahkan, saat ini Surabaya Raya tengah dilanda hujan disertai angin dan gelombang.
"Iya. Tapi, gelombang (air laut) kondusif," ujarnya.
Sutarno memaparkan, data yang dimiliki berlaku selama 24 jam sejak pukul 07.00 WIB menyebutkan hujan ringan hingga sedang terjadi di sebagian wilayah Perairan Jawa Timur. Bahkan, disertai kondisi angin atau arah angin yang didominasi dari Timur hingga Tenggara dengan kecepatan maksimum di Laut Jawa bagian timur sebesar 13 knot atau 24 km/jam dan Samudra Hindia selatan Jatim sebesar 21 knots atay 39 km/jam.
"Ketinggian gelombang laut di Selat Madura antara 0.1 sampai 1.0 meter, Laut Jawa bagian Timur antara 0.2 sampai 0.5 meter, dan S. Hindia Selatan Jatim antara 1.5 sampai 4.0 meter," tuturnya.
Kendati demikian, ia mengimbau agar pengguna transportasi laut tetap waspada dengan tinggi gelombang lebih dari 2.5 meter. Tepatnya, di Perairan Selatan Jatim dan Samudra Hindia selatan Jatim.
(hil/iwd)