DPW PPP Jatim menginginkan agar kader internal PPP bisa menjadi cawapres Ganjar Pranowo di Pilpres 2024. PPP kembali mengungkit soal Mega Bintang pada 1997 silam.
"Ini mengulang Mega Bintang dari aspek histroris di zaman orde baru kala itu PDI Megawati tidak disahkan, dan pemerintah lebih mensahkan PDI Suryadi. Maka PDI Mega menitipkan suara ke PPP sehingga saat itu dikenal Mega Bintang lambangnya, sehingga suara PPP juga signifikan," kata Mujahid Ansori, Wakil Ketua DPW PPP Jatim saat dikonfirmasi detikJatim, Jumat (28/4/2023).
Mujahid kemudian memaparkan di era reformasi kemesraan antara PDI dengan PPP berlanjut yakni duet Megawati Soekarnoputri-Hamzah Haz sebagai Presiden dan Wapres RI 2001-2004.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bahkan Mujahid juga menyebut kemesraan PPP dan PDIP kembali berlanjut di level Pilgub di Jawa Tengah. Di mana PDIP mengusung Ganjar Pranowo-Taj Yasin yang notabene kader PPP.
"Dari aspek historis itu jelas ada. Why not 2024 PDIP-PPP menciptakan duet yang berpotensi menang di Pilpres 2024. Dari sosoknya, Ganjar ini orang yang resistensinya rendah, sudah biasa akrab dengan kalangan santri dan keluarganya santri. Jadi di PPP beliau sangat diterima," jelasnya.
Mantan Anggota DPRD Jatim ini juga menyebut PPP sudah menyiapkan sejumlah nama untuk cawapres Ganjar. Nantinya nama-nama itu akan dibahas bersama dengan partai pengusung Ganjar.
"Kalau untuk cawapres Ganjar, PPP sudah memantapkan untuk ketum Mardiono membangun komunikasi agar kader PPP yang jadi cawapres. Cawapres kan harus dikomunikasikan. Soal namanya ya bisa Pak Mardiono sendiri beliau kan putra terbaik PPP saat ini," ungkapnya.
Mujahid juga menyebut keinginan kader di bawah agar Sandiaga Uno diusulkan PPP menjadi cawapres Ganjar. Namun, partai masih menunggu pengumuman resmi Sandiaga berlabuh ke PPP.
"Kalau Sandiaga sudah resmi di PPP juga berpotensi menjadi cawapres. Nama lain, saya kira cuma itu. Kader lama ya ketum (Mardiono) yang notabene putra terbaik PPP. Kalau Sandiaga sampai sekarang belum resmi saya mendengar ada deklarasi dia gabung PPP. Kalau sudah ada deklarasi, ya Sandiaga bagian PPP, dan dari akar rumput ada yang menghendaki beliau jadi cawapres," ungkapnya.
Dirinya juga mengakui meski PPP sudah menetapkan Ganjar sebagai capres, ada beberapa pihak di Jatim yang belum sepenuhnya menerima. Meski begitu, PPP Jatim memastikan persoalan itu bisa mereka tangani dan seluruh kader bisa all out memenangkan PPP dan Ganjar.
"Tentu ada beberapa gesekan kecil seperti itu ya sebuah keputusan pasti ada plus minus. Jadi ada di beberapa tempat yang diuntungkan, juga ada beberapa tempat yang tidak diuntungkan karena di situ ada basis capres lain," katanya.
"Ini nanti kita akan kelola dengan baik dinamika, biasa dalam internal. Mungkin sebagian gesekan kecil biasa. Akan kami kelola baik dan maintenance baik supaya semua bisa mengawal keputusan ini dengan baik," tandasnya.
(abq/iwd)