Mulai awal Ramadhan hingga Lebaran 1 Syawal 1444 H, polisi dan forkopimda Ponorogo masif melakukan imbauan bahaya tradisi balon udara berekor ribuan petasan. Imbauan itu ternyata didengar warga.
Tercatat penurunan jumlah penangkapan balon udara setiap tahunnya. Data Polres Ponorogo menunjukkan bahwa pada lebaran 2021, polisi mengamankan 33 balon udara. Kemudian lebaran 2022, turun menjadi 11 balon udara.
"Tahun 2023 ini turun drastis hanya ada 3 balon udara yang kami amankan," tutur Kasatreskrim Polres Ponorogo AKP Nikolas Bagas Yudhi Kurnia kepada detikJatim, Jumat (28/4/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Niko menambahkan bahwa 3 balon yang diamankan berasal dari Kecamatan Jetis, Sampung, dan Sumoroto. Ketiganya berukuran kecil dan tidak menimbulkan kebakaran. Beruntung masyarakat bisa kooperatif dan bekerja sama dengan polisi mengamankan balon udara yang merugikan.
"Selama satu bulan terakhir wilayah Ponorogo bersih dari peredaran balon udara. Ini adalah buah keberhasilan dari kebijakan Bapak Kapolres untuk melaksanakan patroli rutin serta himbauan dan sosialisasi secara masif akan bahaya peredaran balon udara dan handak," terang Niko.
Sementara itu, Satreskrim Polres Ponorogo juga berhasil mengamankan 22 kilogram bubuk petasan dari 6 orang tersangka. Pengungkapan ini untuk menekan angka kecelakaan akibat petasan.
Kasus pertama di Desa Purwosari, Kecamatan Babadan,Ponorogo. Telah diamankan 2 kilogram bubuk mesiu dari 5 orang tersangka yakni GA (25), AC (22), PL (19), RW (30). Keempatnya berasal dari Desa Purwosari, Kecamatan Babadan.
"Satu orang lagi NI (28) asal Desa Ngrupit, Kecamatan Jenangan. Dari 2 kilogram itu, yang 1 kilogram sudah dalam berbentuk petasan dan berhasil kami amankan," ujar Niko.
Kasus kedua di Desa Tulung, Kecamatan Sampung. Seorang tersangka bernama AS (17) asal Kelurahan Bandar Kidul, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri diamankan. Dia tertangkap membawa 20 kilogram bubuk mesiu yang akan diperjualbelikan di Ponorogo.
"Tersangka membawa bubuk mesiu dengan menggunakan dua tas ransel besar. Saat ini sudah kami amankan," pungkas Niko.
(dpe/fat)