Sebentar lagi, siswa SD akan masuk sekolah setelah menikmati libur panjang Lebaran 2023. Biasanya, ada tugas mengarang bebas usai libur panjang.
Karena liburan kali ini merupakan liburan Lebaran atau Hari Raya Idul Fitri, maka tema mengarang bebasnya biasanya tentang pengalaman selama libur Lebaran.
Mungkin ada detikers yang liburan di rumah kakek nenek, atau liburan ke luar kota. Terlebih, momen Lebaran identik dengan kegiatan mudik atau pulang ke kampung halaman.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut Contoh Karangan Bebas tentang Pengalaman Libur Lebaran untuk Anak SD:
1. Liburan di Rumah Nenek
Di libur Lebaran kali ini, saya pergi ke rumah nenek. Pada tahun lalu, keluarga kami tidak dapat mudik ke desa karena ayah saya harus bekerja.
Sepulang sekolah saat bulan puasa, ibu memberitahu bahwa kami akan liburan ke rumah nenek. Saya sangat senang dan tak sabar menantinya.
Setiap hari saya membayangkan betapa asyiknya berlibur di rumah nenek. Saya juga sangat merindukan nenek yang menyayangi saya dan selalu memasak kue-kue enak untuk saya.
Saat liburan sekolah dimulai dan bapak saya telah libur dari pekerjaannya, kami segera pulang ke kampung halaman. Kami mudik dengan menaiki mobil yang disetir oleh ayah saya sendiri.
Perjalanan menuju ke rumah nenek sedikit membuat saya kelelahan. Tapi rasa lelah saya hilang begitu mobil yang dikendarai ayah sudah sampai di kampung halaman.
Begitu keluar dari mobil, saya dapat menghirup udara segar dari lingkungan sekitar. Saya juga dapat mencium bau harum dari kue buatan nenek.
Rupanya, nenek sedang membuat kue sambil menunggu kedatangan kami. Langsung saja saya mengucap salam dan memasuki rumah nenek.
Saya langsung menghampiri nenek yang berjalan dari dapur. saya langsung mencium tangan dan memeluk nenek. Nenek tersenyum bahagia saat melihat kami. Rasanya seperti sudah lama sekali saya tidak melihat nenek.
Nenek tinggal sendirian di rumah ini. Sebab semua anak-anaknya telah pindah ke luar kota dan kakek telah meninggal. Terkadang saya merasa kasihan dengan nenek yang hidup sendirian. Namun, kali ini saya dapat melepas rindu dengan nenek.
Kami berlibur di rumah nenek cukup lama. Saya senang karena dapat mencicipi kue buatan nenek yang sangat lezat di setiap hari.
Selama di rumah nenek, setiap pagi saya bangun dengan bersemangat untuk ikut nenek pergi ke pasar dan berkeliling di desa. Desa tempat nenek tinggal lingkungannya sangat sejuk, karena nenek tinggal di wilayah kaki gunung.
Hampir setiap hari saya berkeliling untuk melihat pemandangan sawah dan juga gunung. Saya tidak bosan menikmati pemandangan dari depan rumah nenek, karena saya tidak pernah melihat pemandangan yang asri seperti ini di kota tempat saya tinggal. Udara sejuk di rumah nenek bahkan membuat saya kedinginan di malam hari meskipun tidak memakai AC maupun kipas.
Selain masakan nenek dan suasana di rumah nenek, yang saya sukai dari mudik ke kampung halaman adalah ketika saya bertemu dan berkenalan dengan anak kecil yang tinggal di sekitar rumah nenek. Mereka semua ramah dan selalu mengajak saya untuk bermain bersama. Saya jadi memiliki banyak teman baru ketika mudik ke kampung halaman.
2. Menyambut Saudara saat Lebaran
Libur Lebaran di tahun ini sama dengan Lebaran di tahun-tahun sebelumnya. Saya tidak pergi mudik, sebab saya tinggal di kampung halaman orang tua saya. Saya juga tinggal dengan nenek dan kakek saya.
Momen libur Lebaran sangat menyenangkan bagi saya, karena saya dapat bertemu kembali dengan saudara sepupu saya yang tinggal jauh di kota lain. Saya hanya bertemu sepupu-sepupu saya setahun sekali, ketika mereka mudik ke daerah ini.
Ketika masa libur sekolah, setiap hari saya hanya di rumah dan bermain dengan teman-teman saya. Sesekali saya juga membantu ibu untuk mempersiapkan masakan untuk hari raya.
Masakan ibu di momen Lebaran yang sangat saya sukai adalah opor ayam. Terkadang saya merasa bosan ketika tidak memiliki teman bermain karena teman-teman saya mulai pergi mudik.
Hampir setiap hari saya bertanya kepada ibu, kapan sepupu-sepupu saya akan datang. Ketika sepupu saya datang, saya sangat gembira menyambutnya.
Mereka datang dari kota yang jauh dengan menaiki kereta. Saya dan ayah menjemput mereka di stasiun.
Suasana stasiun sangat ramai menjelang Lebaran. Sepupu saya melambaikan tangan dari kejauhan ketika turun dari kereta. Saya membalas melambaikan tangan dan menunggunya menghampiri kami. Sepanjang perjalanan ke rumah, kami banyak bertukar cerita.
Sampai di rumah, ibu, nenek dan kakek saya turut menyambut kedatangan sepupu saya dan orang tuanya. Nenek dan ibu juga telah menyiapkan masakan untuk dihidangkan.
Kami makan bersama di malam itu, dengan bersenda gurau dan bertukar cerita. Keesokan harinya merupakan Lebaran. Kami menyambut banyak tamu dan saudara-saudara lain yang baru berdatangan.
Kami menyantap menu Lebaran bersama. Setelah itu para orang tua membagikan THR bagi anak-anak kecil, termasuk saya.
Malam hari pun tiba. Semua keluarga kami berkumpul dan menginap di rumahku. Aku dan sepupu-sepupuku menginap di satu kamar beramai-ramai, sambil bercerita dan menonton film bersama. Momen itu sangat membahagiakan bagi saya.
3. Menemukan Kelinci di Kampung Halaman
Di libur Lebaran kali ini, saya kembali mudik ke kampung halaman bersama orang tua saya. Saya senang karena akhirnya libur sekolah tiba dan segera dapat bertemu dengan saudara-saudara di kampung halaman. Kami mudik menggunakan bus, dan selama di perjalanan saya tertidur.
Ibu membangunkan saya ketika bus sudah sampai di kampung halaman saya. Saya yang masih agak mengantuk kemudian mencoba untuk tetap terbangun.
Setelah turun dari bus, saya mencari keberadaan kakek yang saat itu menjemput kami. Setelah itu kakek melambaikan tangan ke arah saya dan saya langsung berlari ke arah kakek. Setelah itu kami saling melepas rindu.
Sampai di rumah, nenek membukakan pintu dan menyambut kami. Saya langsung bersalaman dengan nenek. Di sana juga ada saudara sepupu saya yang tinggal bersama nenek dan kakek.
Kami saling menyapa dan bertukar cerita karena sudah lama tidak bertemu. Setelah itu kami beristirahat karena hari sudah malam dan saya sudah cukup mengantuk.
Namun, saya berjanji dengan sepupu saya di esok hari untuk bermain di tanah lapang dekat rumah. Di sana, biasanya sepupu saya bermain dengan teman-temannya.
Hari mulai pagi, kemudian ibu saya membangunkan kami. Kami segera bergegas mandi dan bersiap untuk main.
Tanah lapang tersebut cukup luas, dan rumputnya agak tinggi. Saya berkenalan dengan teman-teman sepupu saya dan bermain bersama.
Ketika sudah cukup lelah bermain, kami pun kembali ke rumah masing-masing. Saat itu saya melihat ada sesuatu bergerak di rerumputan, dan langsung memanggil sepupu saya yang berjalan lebih dulu.
Saya melihat seekor kelinci di rerumputan. Kami merasa kasihan dengan kondisi kelinci itu, akhirnya kami membawa pulang untuk memberinya makan.
Sampai di rumah, keluarga kami turut terhibur dengan pemandangan itu. Sebab kelinci itu sangat lucu.
Akhirnya kami berniat memeliharanya, dan memberinya nama Mini. Tak hanya aku dan sepupuku, bahkan kakekku antusias membuatkan kandang buat kelinci itu. Kami memberikannya makan dengan wortel. Kelinci itu memakannya dengan lahap.
Saat libur Lebaran usai, saya hendak membawanya ke kota tempat tinggal saya, namun ayah melarangnya. Sebab kami akan kembali menaiki bus, sehingga kami akan kesulitan membawanya.
Kemudian saya menitipkan kelinci itu kepada sepupu saya, dan berjanji untuk sering berkontak dan melakukan video call untuk melihat perkembangan kelinci itu. Saya sangat senang, di libur Lebaran di kampung halaman kali ini, saya banyak mendapatkan teman baru, termasuk Mini, si kelinci.
(sun/fat)