Pengendara KIA Picanto yang nyangkut di median jalan tepatnya di perempat Jalan Bung Tomo-Jalan Upa Jiwa mengaku mengantuk. Dia mengaku semalam begadang alias melekan.
"Saya sadar kalau saya ngantuk. Tadi sebenarnya juga sudah mau berhenti untuk menepi, tapi sudah ilang duluan," ujar pria pemilik mobil ditemui detikJatim di lokasi, Senin (24/4/2023).
Sebenarnya, ini adalah hari-hari bahagia bagi pria yang enggan menyebutkan namanya itu. Semalam istrinya baru saja melahirkan anak mereka di Klinik Kartika, Ngagel.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Demi menemani istrinya melahirkan itulah pria ini mengaku melekan. Dia mengaku hanya sempat tidur sebentar saat pulang untuk mengurus sesuatu, kemudian dia memutuskan untuk kembali ke klinik pagi ini.
"Iya, ini mau balik ke klinik. Istri saya semalam melahirkan. Saya belum tidur," kata pria warga Nginden itu sambil menggendong putranya yang masih balita.
Setelah mengalami insiden menabrak beton pembatas hingga mobilnya nyangkut di median jalan, dia segera menelepon kerabatnya untuk meminta bantuan.
Selanjutnya, kerabatnya yang datang untuk memberikan bantuan menelepon 112. Petugas Command Center Surabaya menyatakan akan segera mengirimkan petugas untuk membantu evakuasi mobil. Tapi bantuan itu tak segera datang.
"Sudah telepon 112. Sudah setengah jaman kayaknya tapi mobil dereknya belum datang. Ini sebenarnya nggak masalah, tinggal diderek aja. Mesin masih nyala," kata pria pemilik mobil tersebut.
Setelah peristiwa yang terjadi sekitar pukul 08.45 WIB, kerabatnya menelepon hotline 112 sekitar pukul 09.00 WIB. Namun hingga pukul 10.10 WIB petugas belum juga datang.
Pantauan detikJatim pada saat itu sudah ada sejumlah polisi yang berada di lokasi untuk mengantisipasi lalu lintas tersendat akibat pelambatan kendaraan.
Sebelumnya, salah seorang detikers bernama Dina melaporkan via email bahwa sebuah mobil KIA Picanto nopol L 1667 FE menabrak beton pembatas jalan. Akibat peristiwa itu, mobil mungil tersebut nyangkut di median jalan. Kepada Dina pemilik mobil itu mengakui bahwa dirinya sedang mengantuk.
(dpe/iwd)