Peringati Hari Kartini, Khofifah Undang Driver Perempuan ke Grahadi

Peringati Hari Kartini, Khofifah Undang Driver Perempuan ke Grahadi

Praditya Fauzi Rahman - detikJatim
Jumat, 21 Apr 2023 23:30 WIB
Drivel ojel perempuan di Surabaya diundang Khofifah ke Grahadi
Drivel ojel perempuan di Surabaya diundang Khofifah ke Grahadi (Dok. Istimewa)
Surabaya -

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengundang 44 perwakilan driver ojek online (ojol) perempuan di Surabaya. Khofifah mengapresiasi mereka yang bertepatan dengan Hari Kartini 21 April 2023.

Puluhan driver ojol wanita itu disebut Khofifah sebagai salah satu Kartini masa kini. Menurut Khofifah para perempuan ojek perempuan juga mempunyai peran yang tak sepele.

"Kebetulan bersamaan dengan Hari Kartini, maka kawan-kawan ojek perempuan berinisiasi untuk bisa menjadi bagian yang bisa menunjukkan penguatan pada peran perempuan, terutama ojek perempuan yang selama ini sudah konfirmasi mereka dilakukan berbagai upaya pemberdayaan oleh DP3A," kata Khofifah, Jumat (21/4/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal senada disampaikan Kadis DP3A Jatim, Novi. Ia menyebut, pemerintah bersama sejumlah driver ojol perempuan memiliki sebuah keinginan dan kagum terhadap kepemimpinan Khofifah. Maka dari itu, ia mengaku mendorong dan mendukung perjuangan Khofifah di Jatim selama ini.

"Kita ingin kalau menjadi pemimpin seperti beliau yang sangat teladan dan memperhatikan kalangan-kalangan kita yang tidak atau mungkin belum diperhatikan, sebagai pemimpin seperti itu mungkin. Beliau memberikan bimbingan sosial, bimbingan keterampilan beauty class, kemudian massage, cooking class, pertahanan diri," jelasnya.

ADVERTISEMENT

"Apapun, beliau sediakan untuk ojol ojol perempuan, harapan ibu yang usianya tidak mudah lagi yang memiliki anak berkebutuhan khusus itu mencari pekerjaan yang lebih sif untuk perempuan.

Di UPT perlindungan perempuan dan anak tidak hanya ojol, tapi juga penyintas kekerasan KDRT dan pekerja migran bermasalah, juga potensi perempuan yang dibentuk kelas sosial dan politiknya ini untuk menjawab undang-undang kami yang menjaga perempuan di bidang sosial politik ekonomi sosial dan hukum," imbuhnya.

Sementara itu, Kordinator Gaspol (Gerakan Sayang Perempuan Ojek Online), Dea mengatakan prinsip para driver ojol wanita tidak selamanya ada di jalanan. Menurut dia, potret para puan seyogyanya adalah seorang ibu yang merupakan pelindung bagi anak-anak dan keluarga.

"Harapan kami sebelum kami berhenti, sudah difasilitasi dan juga kami diberikan fasilitas pembekalan dari dinas-dinas terkait dari DP3AK dan dinas koperasi. Jadi, teman-teman lebih bisa berkarya dengan perlahan-lahan tidak langsung meninggalkan ekonomi dari ojek online, tapi bisa bermetamorfosa perlahan sebelum mereka meninggalkan murni ojeknya," tutur Dea.

Maka dari itu, ia dan beberapa rekannya menunjukkan jiwa keibuannya dengan memakai kebaya. Sebab, hal itu dinilai sebagai kebanggaan tersendiri.

"Kami sekalipun kami di luaran sana bisa ibaratnya menerjang, kami akan buktikan kami kuat. Kembali lagi, di balik kekuatan, kami punya kelemahlembutan ini kami biaskan saat ini kami juga Gubernur, menunjukkan ini jiwa feminim kami masih ada, kami masih bisa. Namun, di luar kami juga harus berjuang untuk keadaan," tandas Dea.




(abq/dte)


Hide Ads