.webp)
Ratusan umat Muslim dari warga Muhamadiyah di Pacitan mengikuti salat Id 1444 H. Salat digelar di tanah lapang padat Jumat (21/4).
Lokasi salat Id dibagi di 2 tempat Lapangan Jambu dan Lapangan Manggala, Kelurahan Baleharjo. Mereka tak hanya datang dari desa setempat namun dari desa sekitar.
"Informasi yang kami terima di seluruh wilayah Kabupaten Pacitan salat Id diselenggarakan di 22 lokasi berbeda," ucap pegiat Muhammadiyah, Suyitno kepada detikJatim sebelum ibadah berlangsung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salat Id di lapangan Jambu dimulai tepat pukul 06.30 WIB. Bertindak sebagai imam adalah Yudha Pratama Al Hafiz. Sedangkan khatib adalah ustaz dari Pengurus Daerah Muhammadiyah Pacitan, Muhammad Assadul Juhdi Al Mubarok.
"Ramadhan memang telah meninggalkan kita. Namun perjalanan kita masih panjang hingga kematian menjemput. Sehingga berbuat kebaikan harus terus kita lakukan kapanpun," pesannya dari atas mimbar.
Tokoh muda asli Pulau Garam itu juga menekankan pentingnya menjaga sifat istikamah. Keutamaan Ramadhan seharusnya tetap dibawa hingga bulan-bulan berikutnya bahkan hingga bertemu bulan puasa tahun berikutnya.
"Jika hati merasa dekat dengan Allah, niscaya kita akan mencintai kebaikan," tandasnya.
Terkait perbedaan hari pelaksanaan Salat Id antara Muhammadiyah dan pemerintah, Juhdi berharap hal tersebut tak memengaruhi ukhuwah sesama muslim. Bahkan sebaliknya, perbedaan yang ada semakin menguatkan jalinan persaudaraan yang sudah ada.
"Yang merayakan Idul Fitri hari ini bagaimana menghargai yang melaksanakan besok. Yang berhari raya esok harapannya juga menghormati yang berhari raya hari ini," katanya.
"Dengan demikian semoga keamanan, kedamaian tercipta di tengah-tengah kita. Karena hakikatnya kita adalah saudara," pungkas Juhdi.
(abq/dte)
