Awan tebal menutupi gerhana matahari hibrida di Surabaya. Hal ini membuat kondisi sejumlah wilayah Surabaya menjadi redup.
Pantauan detikJatim, cuaca di Surabaya saat terjadi gerhana matahari cenderung cerah dan berawan. Saat gerhana muncul, cuaca tampak cerah. Cuaca pun kadang terlihat terang, redup, sedikit mendung hingga kembali terang.
Salah satu warga, Rezak Andri Purnomo mengatakan, gerhana sempat tertutup awan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Surabaya redup, gerhana matahari tertutup awan," kata Rezak kepada detikJatim, Kamis (20/4/2023).
Sebelumnya, BMKG Juanda menyebut, cuaca di Jatim cenderung cerah.
"Cuaca diprakirakan cerah dan berawan," tulis BMKG Juanda dalam keterangannya yang diterima detikJatim, Kamis (20/4/2023).
Di Surabaya, gerhana matahari ini bisa diamati sejak pukul 09.29 WIB dan berakhir pukul 12.24 WIB. BMKG Juanda mengatakan, cuaca pagi hari di Surabaya dan sejumlah wilayah Jatim cenderung cerah dan berawan.
Sementara itu, pada siang hingga sore hari, BMKG Juanda mengeluarkan peringatan dini adanya hujan intensitas sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang sesaat.
Wilayah yang dilalui cuaca buruk pada siang hingga sore yakni Kabupaten Mojokerto, Bojonegoro, Nganjuk, Kabupaten Malang, Batu, Kabupaten Pasuruan, Lumajang, Bondowoso dan Banyuwangi.
Lalu, hujan deras disertai petir dan angin kencang pada malam hari akan terjadi di wilayah Kota Madiun, Ponorogo dan Sumenep. Sedangkan pada dini hari, cuaca buruk akan terjadi di wilayah Kota Mojokerto.
Namun, sebelum mengamati gerhana matahari hibrida ini, ada sejumlah hal yang harus diperhatikan. Karena, gerhana matahari tidak boleh diamati dengan mata telanjang. Hal ini bisa menyebabkan kerusakan mata hingga kebutaan.
(hil/fat)