Shalat sunah gerhana matahari telah disyariatkan sejak tahun kedua Hijriah. Lantas, berapa rakaat shalat gerhana matahari?
Mengutip situs resmi Nahdlatul Ulama (NU), shalat gerhana terdiri atas dua rakaat. Setiap rakaat terdiri dari dua kali ruku dan dua kali sujud.
Baca juga: Tata Cara dan Niat shalat Gerhana Matahari |
Setelah ruku pertama dari setiap rakaat membaca Al-Fatihah dan surat kembali. Dalam kitab Syarah Yaqutun Nafis disebutkan shalat gerhana bisa dilakukan dengan salah satu dari tiga cara berikut ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
- shalat dua rakaat seperti shalat sunah tahiyatul masjid, dengan memperpendek bacaan-bacaannya. Cara ini merupakan cara paling gampang dan ringan.
- shalat dua rakaat dengan dua kali berdiri dan dua kali ruku dalam setiap rakaat, tanpa memperpanjang bacaan-bacaannya.
- shalat dua rakaat dengan dua kali berdiri dan dua kali ruku dalam setiap rakaatnya, serta memperpanjang bacaan-bacaan di dalam solat. Cara inilah yang paling utama.
Menurut keterangan yang terdapat dalam kitab-kitab fikih Mazhab Syafi'i, dianjurkan bacaan surat pertama lebih panjang daripada surat kedua.
Pada rakaat pertama di ruku pertama membaca tasbih kira-kira lamanya sama dengan membaca 100 ayat surat Al-Baqarah, sedangkan di ruku kedua kira-kira selama 80 ayat surat Al-Baqarah.
Pada rakaat kedua di ruku pertama membaca tasbih kira-kira lamanya sama dengan membaca 70 ayat surat Al-Baqarah, sedangkan di ruku kedua kira-kira selama 50 ayat surat Al-Baqarah.
Setelah selesai shalat, dilanjutkan dengan dua khotbah sebagaimana khotbah Jumat. Namun jika shalat sunah gerhana matahari dilakukan sendirian, tidak perlu ada khotbah.
Begitu juga jika semua jemaahnya adalah perempuan. Tetapi jika ada salah satu dari perempuan tersebut yang berdiri untuk memberikan mauidlah tidak ada masalah.
(sun/fat)