Seleksi penerimaan mahasiswa baru perguruan tinggi negeri di jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) 2023, dua hari lagi. Untuk masuk ke PTN favorit, berbagai upaya belajar hingga persiapan diri dimaksimalkan agar lolos seleksi.
Rektor UPN Veteran Jawa Timur, Prof Dr Ir Akhmad Fauzi MMT IPU memberi strategi bagi pendaftar. Selain belajar secara intensif, para peserta SNBT juga harus melakukan strategi untuk melihat peluang.
"Keketatan jurusan juga harus dilihat, agar tau seberapa besar peluangnya untuk lolos. Karena semakin besar tingkat keketatannya, maka semakin kecil peluang lolosnya" kata Prof Fauzi kepada wartawan, Selasa (11/4/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Prof Fauzi menjelaskan, rata-rata tingkat keketatan jurusan hingga Minggu (9/4/2023) mencapai 1 : 5. Tetapi ada beberapa jurusan keketatannya 1 : 1, seperti Jurusan Linguistik Indonesia, Desain Interior dan Fisika.
"Bahkan untuk jurusan Fisika keketatannya masih di bawah 1 : 1," ujarnya.
Sementara jurusan dengan keketatan cukup tinggi, yaitu bisnis digital dengan keketatan 1 : 16. Kemudian kewirausahaan dengan keketatan 1 : 11.
Ia pun mengingatkan peserta, untuk menjadikan UPN Veteran Jawa Timur sebagai pilihan pertama. Karena porsi kuota pilihan pertama jauh memiliki lebih besar dibandingkan pilihan kedua.
Seleksi penerimaan mahasiswa baru PTN pada jalur SNBT 2023 ini juga tidak memiliki syarat khusus. Sebab, semua bisa mendaftar selama ketentuannya terpenuhi.
"Beberapa ketentuan yang harus dipenuhi itu adalah, siswa siswi SMA, MA, SMK kelas 12 atau paket C dari tahun 2021 sampai 2023 dengan usia maksimal 25 tahun per 1 Juli 2023. Untuk peserta yang memilih program studi bidang seni dan olahraga diwajibkan mengunggah portofolio," tandasnya.
Dalam prosesnya, lolosnya peserta SNBT UPN Veteran Jawa Timur akan ditentukan berdasarkan Hasil Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK). Pelaksanaannya dilakukan pada 8-14 Mei 2023 untuk UTBK Gelombang I dan tanggal 22-28 Mei 2023 untuk pelaksanaan UTBK Gelombang II.
Ujian tersebut dilakukan dalam waktu 195 menit, terdiri atas dua jenis soal. Yaitu tes potensi skolastik yang terdiri dari 85 soal pengetahuan umum, penalaran umum, kemampuan memahami bacaan dan menulis, serta pengetahuan kuantitatif.
Sementara jenis soal kedua, yaitu tes literasi dan penalaran matematika yang terdiri dari 70 soal literasi Bahasa Indonesia, literasi Bahasa Inggris dan penalaran matematika.
(esw/fat)