- Qiyamul Lail: 1. Keutamaan Qiyamul Lail Salat yang paling utama setelah salat maktubah (salat wajib 5 waktu) Salat malam memiliki keutamaan dibanding salat siang Salat malam merupakan ciri khas orang saleh Allah SWT membanggakan hamba-Nya yang Qiyamul Lail kepada para malaikat Semua doa akan dikabulkan Allah SWT 2. Qiyamul Lail untuk Menggapai Lailatul Qadar 3. Tata Cara Qiyamul Lail Bacaan Arab: Bacaan Latin: Artinya:
Qiyamul Lail merupakan salat yang dikerjakan pada malam hari. Seperti salat tahajud, tarawih, witir, taubat dan bakdiyah isya.
Qiyamul Lail memiliki waktu yang terbilang panjang. Sebab Qiyamul Lail dapat dilakukan setelah salat isya hingga menjelang subuh.
Seperti yang disampaikan Habib Abdullah bin Alwi Al Haddad dikutip situs resmi Nahdlatul Ulama (NU). "Ketahuilah, sesungguhnya orang yang salat setelah isya, dia termasuk menjalankan salat malam".
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan ijma ulama, hukum salat malam bersifat sunah muakkad atau sunah yang sangat kuat. Sebab amalan tersebut selalu dilakukan Nabi Muhammad SAW.
عَنْ أَبِي أُمَامَةَ الْبَاهِلِيِّ، عَنْ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: عَلَيْكُمْ بِقِيَامِ اللَّيْلِ فَإِنَّهُ دَأْبُ الصَّالِحِينَ قَبْلَكُمْ. وَهُوَ قُرْبَةٌ لَكُمْ إِلَى رَبِّكُمْ وَمُكَفِّرٌ لِلسَّيِّئَاتِ وَمَنْهَاةٌ عَنِ الْإِثْمِ. رواه الحاكم وقال: هذا حديث صحيح على شرط البخاري)
Artinya: Diriwayatkan dari Abu Umamah Al-Bahili RA, dari Rasulullah, beliau bersabda: 'Kalian lakukanlah terus Qiyamul Lail (dengan melakukan salat tahajud), karena hal itu merupakan kebiasaan orang-orang saleh sebelum kalian. Qiyamul Lail merupakan ibadah kalian kepada Tuhan kalian, melebur berbagai kesalahan dan mencegah dari dosa. (HR Al-Hakim dan ia berkata 'Ini adalah hadis shahih sesuai syarat Al-Bukhari).
Qiyamul Lail:
1. Keutamaan Qiyamul Lail
وَمِنَ اللَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِ نَافِلَةً لَكَ عَسَىٰ أَنْ يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَحْمُودًا
Artinya: Dan pada sebagian malam hari, bertahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhanmu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji. (QS Al-Isra ayat 79).
Sebagai amalan sunah yang dianjurkan, berikut ini keutamaan Qiyamul Lail yang dikutip dari situs resmi Nahdlatul Ulama (NU).
Salat yang paling utama setelah salat maktubah (salat wajib 5 waktu)
Rasulullah SAW bersabda: Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa pada bulan Muharram. Sebaik-baik salat setelah salat fardu adalah salat malam. (HR Muslim).
Kemudian ada riwayat lain yang menjelaskan seperti berikut ini. "Diriwayatkan dari Abu Hurairah RA, dan ia marfu'kan kepada Nabi Muhammad SAW, ia berkata: 'Nabi ditanya salat apa yang paling utama setelah salat maktubah dan puasa apa yang paling utama setelah puasa bulan Ramadhan?' Lalu Rasulullah SAW menjawab: 'salat paling utama setelah salat maktubah adalah salat di tengah malam dan puasa paling utama setelah puasa bulan Ramadhan adalah puasa bulan Allah, Muharam'. (HR Muslim).
Salat malam memiliki keutamaan dibanding salat siang
Salat malam bagai sedekah yang dilakukan secara sirr (rahasia) dibanding sedekah yang dilaksanakan secara terang-terangan di depan publik. Perbandingan antara keduanya adalah 70 kali lipat.
Rasulullah SAW bersabda: Keutamaan salat malam dibanding salat siang seperti keutamaan sedekah sirr dibandikan dengan sedekah terang-terangan. (Hilyatul Auliya, juz 4)
Salat malam merupakan ciri khas orang saleh
Sebab Qiyamul Lail berbeda dari ibadah lain yang mampu dikerjakan siapa pun. Orang-orang yang mampu mengerjakan salat malam bisa dikatakan hanya orang yang benar-benar saleh.
"Hendaknya kalian melakukan salat malam, karena salat malam adalah kebiasaan orang-orang salih sebelum kalian, dan sesungguhnya salat malam mendekatkan kepada Allah, serta menghalangi dari dosa, menghapus kesalahan, dan menolak penyakit dari badan". (Sunan At-Tirmidzi: 3549)
Allah SWT membanggakan hamba-Nya yang Qiyamul Lail kepada para malaikat
"Sesungguhnya Allah SWT membanggakan hambanya kepada para malaikat ketika hamba tersebut berdiri meninggalkan tempat tidurnya dan keluarganya menuju salat dan Allah menerima hamba tersebut". (Habib Abdullah bin Alwi al-Haddad).
Semua doa akan dikabulkan Allah SWT
Rasulullah SAW bersabda: Sesungguhnya di dalam malam terdapat waktu yang jika ada seorang muslim meminta kepada Allah dengan kebaikan, baik urusan dunia maupun akhirat, pasti Allah akan memberikannya. Dan waktu tersebut adalah sepanjang malam. (HR Muslim).
2. Qiyamul Lail untuk Menggapai Lailatul Qadar
Di bulan Ramadhan, Allah SWT melimpahkan rahmat kepada hamba yang senantiasa mengamalkan anjuran-anjuran ibadah di bulan suci. Terlebih di Malam Lailatul Qadar yang lebih utama dari malam seribu bulan.
Di mana salah satu keutamaan dari Malam Lailatul Qadar ialah diampuninya dosa-dosa terdahulu manusia, ketika salat Lailatul Qadar. Itu tertuang dalam hadis riwayat Imam Bukhari, Rasulullah bersabda:
مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Artinya: Barangsiapa salat pada Malam Lailatul Qadar karena iman dan mengharapkan pahala, diampuni dosa-dosanya yang telah lampau.
3. Tata Cara Qiyamul Lail
Qiyamul Lail memiliki tata cara seperti salat malam pada umumnya. Yakni membaca niat dan selepas salam dianjurkan membaca doa.
Membaca niat. Niat yang dilafalkan tergantung dengan salat apa yang dikerjakan. Seperti salat tarawih, witir, tahajud, dan lain sebagainya.
Setelah membaca niat bisa melanjutkan salat sunah tersebut seperti salat pada umumnya hingga ditutup dengan salam.
Jika salat tarawih dilakukan dengan 8 atau 20 rakaat. Salat witir dapat dilakukan rakaat ganjil atau pada umumnya 3 rakaat. Serta salat tahajud dilakukan setelah bangun dari tidur di malam hari tanpa batas maksimal jumlah rakaatnya, namun pada umumnya dilakukan sebanyak 2 rakaat.
Selepas salam dan menyelesaikan Qiyamul Lail, dianjurkan membaca doa. Berikut doa yang dianjurkan Rasulullah SAW setelah melaksanakan Qiyamul Lail, berdasarkan riwayat Imam Al-Bukhari dan Muslim.
Bacaan Arab:
اَللهم رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ قَيِّمُ السَّمَوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ مَلِكُ السَّمَوَاتِ واْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ نُوْرُ السَّمَوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ الْحَقُّ، وَوَعْدُكَ الْحَقُّ، وَلِقَاءُكَ حَقٌّ، وَقَوْلُكَ حَقٌّ، وَالْجَنَّةُ حَقٌّ، وَالنَّارُ حَقٌّ، وَالنَّبِيُّوْنَ حَقٌّ، وَمُحَمَّدٌ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَقٌّ، وَالسَّاعَةُ حَقٌّ. اَللهم لَكَ أَسْلَمْتُ، وَبِكَ آمَنْتُ، وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ، وَإِلَيْكَ أَنَبْتُ، وَبِكَ خَاصَمْتُ، وَإِلَيْكَ حَاكَمْتُ، فَاغْفِرْ لِيْ مَا قَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ وَمَا أَسْرَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ وَمَا أَنْتَ أَعْلَمُ بِهِ مِنِّي. أَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَأَنْتَ الْمُؤَخِّرُ لآ اِلَهَ إِلَّا أَنْتَ. وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ
Bacaan Latin:
Allâhumma rabbanâ lakal hamdu. Anta qayyimus samâwâti wal ardhi wa man fî hinna. Wa lakal hamdu anta mâlikus samâwâti wal ardhi wa man fî hinna. Wa lakal hamdu anta nûrus samâwâti wal ardhi wa man fî hinna. Wa lakal hamdu antal haqq. Wa wa'dukal haqq. Wa liqâ'uka haqq. Wa qauluka haqq. Wal jannatu haqq. Wan nâru haqq. Wan nabiyyûna haqq. Wa Muhammadun shallallâhu alaihi wasallama haqq. Was sâ'atu haqq. Allâhumma laka aslamtu. Wa bika âmantu. Wa 'alaika tawakkaltu. Wa ilaika anabtu. Wa bika khâshamtu. Wa ilaika hâkamtu. Fagfirlî mâ qaddamtu, wa mâ akhkhartu, wa mâ asrartu, wa mâ a'lantu, wa mâ anta a'lamu bihi minnî. Antal muqaddimu wa antal mu'akhkhiru. Lâ ilâha illâ anta. Wa lâ haula, wa lâ quwwata illâ billâh.
Artinya:
Ya Allah, Tuhan kami, segala puji bagi-Mu, Engkau penegak langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau penguasa langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau cahaya langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau Maha Benar. Janji-Mu benar. Pertemuan dengan-Mu kelak itu benar. Firman-Mu benar adanya. Surga itu nyata. Neraka pun demikian. Para nabi itu benar. Demikian pula Nabi Muhammad itu benar. Hari Kiamat itu benar. Ya Tuhanku, hanya kepada-Mu aku berserah. Hanya kepada-Mu juga aku beriman. Kepada-Mu aku pasrah. Hanya kepada-Mu aku kembali. Karena-Mu aku rela bertikai. Hanya pada-Mu dasar putusanku. Karenanya ampuni dosaku yang telah lalu dan yang terkemudian, dosa yang kusembunyikan dan yang kunyatakan, dan dosa lain yang lebih Kau ketahui ketimbang aku. Engkau Yang Maha Terdahulu dan Engkau Yang Maha Terkemudian. Tiada Tuhan selain Engkau. Tiada daya upaya dan kekuatan selain pertolongan Allah.
(sun/iwd)