Lalu lintas di Jalan Raya Bebekan serta Raya Ketegan, Taman, Sidoarjo yang dipisahkan pelintasan KA mendadak ruwet. KA BBM Pertamina anjlok menutup total pelintasan itu.
Peristiwa anjloknya KA barang angkutan BBM Pertamina nomor 2636 itu terjadi pada Sabtu (8/4) pukul 15.30 WIB. KA itu anjlok di emplasemen Stasiun Sepanjang, Sidoarjo.
KA BBM dari Madiun tujuan Stasiun Benteng Surabaya itu membawa 10 rangkaian gerbong. Dari 10 gerbong tersebut ada 2 yang anjlok, yakni gerbong nomor 4 dan nomor 5.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"KA mengalami anjlok 6 AS. Pada rangkaian nomor 4 sebanyak 2 AS dan nomor 5 sebanyak 4 AS," kata Manager Humas Daop 8 Surabaya Luqman Arif kepada detikJatim.
Akibat KA BBM yang anjlok ini, kendaraan dari Raya Bebekan hendak menyeberang ke arah Raya Ketegan dan sebaliknya terpaksa harus dialihkan mencari jalan memutar.
Pantauan detikJatim di lokasi Raya Bebekan, para pengendara sepeda motor memilih putar balik lalu melewati sejumlah jalan perkampungan yang tidak lebar.
Sementara, pengendara mobil terpaksa putar balik untuk mencari rute lain yang tentu saja lebih jauh. Kesemrawutan lalu lintas terjadi beberapa saat setelah KA anjlok.
![]() |
Saat itu hujan deras. Belum ada polisi di lokasi yang melakukan penguraian kendaraan yang kocar-kacir. Hanya sejumlah supeltas dibantu warga sekitar yang mengatur lalu lintas.
Pantauan melalui aplikasi Google Maps sekitar pukul 16.24 WIB, lalu lintas di sekitar Raya Bebekan hingga Pasar Sepanjang berwarna merah hingga kecokelatan. Sangat macet!
Qomar, salah seorang warga Tawangsari, Sepanjang menyebutkan bahwa imbas kereta tangki anjlok itu kendaraan dari Jalan Ketegan tidak bisa menyeberangi pelintasan KA ke arah Jalan Bebekan.
"Saya di depan SMA Muhammadiyah sudah diminta putar balik. Sudah teriak-teriak itu yang di depan sana, 'putar balik, putar balik!'" Ujar Komar kepada detikJatim, Sabtu (8/4/2023).
Komar memastikan bahwa seluruh kendaraan di Jalan Ketegan yang hendak melintas ke Jalan Bebekan dialihkan. Dia sendiri akhirnya harus berputar balik melewati Raya Taman untuk menuju ke Jalan Bebekan.
Sebaliknya, kendaraan dari Jalan Bebekan yang mau ke arah Ketegan harus berputar melewati Raya Wonocolo, atau Pasar Sepanjang, bertemu kendaraan dari Sepanjang Tani yang juga dialihkan.
Kasubnit Turjawali Polresta Sidoarjo Iptu Abdul Cholil ketika dikonfirmasi pukul 16.30 WIB mengaku baru mengerahkan personel untuk menelusuri lokasi KA anjlok.
Dia membenarkan anjloknya KA BBM itu berimbas pada akses jalan yang tertutup total. Dirinya mengaku terkendala hujan lebat yang sedang terjadi di kawasan terdampak.
"Iya, informasinya tertutup jalan ini. Pas hujan dueres ini. Merapat anggota ini ke lokasi. Maturnuwun, maturnuwun (terima kasih, terima kasih)," katanya.
Proses evakuasi berlangsung 5,5 jam. Baca di halaman selanjutnya.
Tidak hanya upaya penguraian kepadatan lalu lintas, proses evakuasi dan normalisasi jalur KA di pelintasan emplasemen Stasiun Sepanjang, Sidoarjo itu juga terkendala hujan.
"Proses evakuasi terhadap KA barang dilakukan dengan mengirimkan Kereta Penolong dari Stasiun Sidotopo dan melakukan penanganan di jalur KA yang terjadi anjlokan oleh petugas," ujarnya.
Proses evakuasi KA BBM jenis Mabet Tangker itu pun berlangsung cukup lama. Butuh waktu 5,5 jam, evakuasi gerbong yang rodanya keluar rel dengan pompa hidrolik itu tuntas.
Baru sekitar pukul 20.50 WIB pelintasan sebidang yang cukup sibuk itu dibuka lagi. Tidak hanya berimbas pada kendaraan, peristiwa itu bikin perjalanan kereta lainnya molor.
![]() |
Ada 4 rangkaian KA yang perjalanannya terganggu. Yakni Ranggajati relasi Cirebon-Jember, KA Bima Surabaya-Gambir, KA Argo Wilis Bandung-Surabaya, dan KA Wijaya Kusuma Banyuwangi-Cilacap.
"Bukan tertunda (keberangkatan tepat waktu), tapi waktu tempuh menjadi 30 menitan lebih lama dari jalur normal," ujar Luqman kepada detikJatim.
Molornya waktu perjalanan KA itu karena pelintasan di Stasiun Sepanjang tidak bisa dilewati sehingga jalur terpaksa dialihkan melewati Stasiun Sidoarjo-Tulangan-Tarik.
Sementara itu pihak Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus memastikan peristiwa itu tidak sampai mengganggu suplai BBM karena KA itu anjlok dalam keadaan kosong.
"Tak ada gangguan suplai, karena kereta itu dalam kondisi kosong setelah mengirim BBM dari Madiun dan Malang," ujar Pjs Area Manager Communication Relations dan CSR Pertamina Taufiq Kurniawan.