Siapa yang Diwajibkan Zakat Fitrah dan Kapan Waktunya?

Siapa yang Diwajibkan Zakat Fitrah dan Kapan Waktunya?

Tim detikJatim - detikJatim
Senin, 03 Apr 2023 20:16 WIB
Concept of zakat in Islam religion. Selective focus of money and rice with alphabet of zakat on wooden background.
Ilustrasi Zakat Fitrah/Foto: Getty Images/iStockphoto/Mohamad Faizal Bin Ramli
Surabaya -

Mengenai niat zakat fitrah tengah trending di Google. Lantas, siapa yang diwajibkan zakat fitrah dan kapan waktunya?

Dikutip detikHikmah dari buku Fiqih Wanita yang disusun Syaikh Kamil Muhammad Uwaidah, para ahli fikih menyepakati bahwa zakat fitrah disyariatkan pada akhir Ramadhan. Namun ulama berbeda pendapat terkait batas waktu yang tepatnya.

Banyak ulama beranggapan zakat fitrah lebih utama ditunaikan ketika tenggelamnya matahari pada malam Hari Raya Idul Fitri. Lantaran waktu penghabisan dari bulan Ramadhan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara sebagian ulama lainnya berpandangan bahwa zakat fitrah afdhal dikeluarkan pada saat terbitnya fajar di Hara Raya Idul Fitri. Tetapi jika seseorang muslim ingin menyerahkan zakat fitrah lebih awal, jumhur ulama memperbolehkannya.

Google TrendingGoogle trending soal niat zakat fitrah/ Foto: Tangkapan Layar

Syarat Wajib Zakat Fitrah

Mengutip situs resmi Nahdlatul Ulama (NU), ada tiga golongan orang yang diwajibkan zakat fitrah yakni beragama Islam, masih hidup saat matahari terbenam di hari terakhir Ramadhan, dan memiliki kelebihan makanan pokok pada saat hari raya dan malamnya.

ADVERTISEMENT

Kewajiban zakat fitrah tidak hanya berlaku untuk diri sendiri. Seorang muslim juga wajib membayarkan zakat orang yang menjadi tanggungan seperti anak dan istri.

Muhammad bin Qasim Al-Ghazi dalam Fathul Qarib menjelaskan soal tiga kelompok yang wajib membayar zakat fitrah. Berikut penjelasannya.

الإسلام، فلا فطرة على كافر أصلي إلا في رقيقه وقريبه المسلمين، وبغروب الشمس من آخر يوم من شهر رمضان، وحينئذ فتخرج زكاة الفطر عمن مات بعد الغروب دون من ولد بعده، ووجود الفضل، وهو: يسار الشخص بما يفضل عن قوته وقوت عياله في ذلك اليوم، أي: يوم عيد الفطر، وكذا ليلته أيضا. ويزكي الشخص عن نفسه وعمن تلزم نفقته من المسلمين، فلا يلزم المسلم فطرة عبد وقريب وزوجة كفار، وإن وجبت نفقتهم

Artinya: Pertama, Islam dan tidak ada kewajiban zakat bagi orang kafir, kecuali budak dan kerabat Muslim dari orang kafir tersebut. Kedua, mereka masih diberi kehidupan hingga matahari terbenam pada akhir Ramadhan. Karenanya, bila ada yang meninggal setelah terbenam matahari, ia masih dikenakan kewajiban zakat. Hal ini berbeda dengan anak yang lahir setelah terbenam matahari, dia tidak diwajibkan zakat. Ketiga, dia memiliki kemudahan dan kesanggupan, atau memiliki makanan pokok yang melebihi dari kebutuhannya dan keluarganya pada hari tersebut, maksudnya pada saat hari raya atau malamnya. Setiap orang diwajibkan membayar zakat serta membayar zakat orang yang masih menjadi tanggungannya. Mereka tidak diwajibkan membayar zakat budak, saudara, dan istri yang kafir, sekalipun menjadi tanggungannya. Seseorang wajib menanggung zakat dirinya dan orang yang wajib dinafkahi. Seseorang tidak wajib membayarkan zakat fitrah budak, kerabat, dan istrinya yang kebetulan beragama di luar Islam sekalipun mereka wajib dinafkahi.

Takaran Zakat Fitrah

Dikutip detikHikmah dari buku Fiqih Wanita, takaran zakat fitrah pada zaman Nabi Muhammad SAW adalah satu sha' dari gandum, kurma, anggur, beras, atau sebagainya, yang dianggap sebagai makanan pokok pada negeri tersebut. Yakni sekitar 2,5 kg atau 3,5 liter dari makanan utama.

كُنَّا إِذْ كَانَ فِينَا رَسُولُ اللَّهِ نُخْرِجُ زَكَاةَ الْفِطْرِ عَنْ كُلِّ صَغِيْرِ أَوْ كَبِيرٍ حُرِّ وَمَمْلُوكٍ صَاعًا مِنْ طَعَامٍ أَوْ صَاعًا مِنْ أَقْطٍ أَوْ صَاعًا مِنْ شَعِيرٍ أَوْ صَاعًا مِنْ زَبِيبٍ

Artinya: Ketika Rasulullah SAW masih hidup di tengah-tengah kami, kami mengeluarkan zakat fitrah untuk anak-anak, orang dewasa, dan hamba sahaya sebanyak satu sha' kurma atau satu sha' anggur. (HR Bukhari, Muslim, Tirmidzi, Abu Dawud, Nasa'i, Ibnu Majah Ahmad & Baihaqi)

Zakat fitrah zaman sekarang banyak dibayar dengan uang tunai. Mengutip situs resmi BAZNAS, para ulama juga membolehkannya.

Di antaranya Syeikh Yusuf Qaradhawi yang menyebutkan zakat fitrah boleh dalam bentuk uang, yang setara dengan satu sha' gandum, kurma, atau beras. Nominalnya disesuaikan dengan harga beras yang dikonsumsi.




(sun/iwd)


Hide Ads