Enam orang satu keluarga korban kebakaran di Jalan Undaan Peneleh VI, Kecamatan Genteng, Surabaya dilarikan ke rumah sakit. Kebakaran itu dipicu oleh elpiji yang ngowos hingga ngebros.
Seorang saksi bernama Supriyadi mengatakan bahwa peristiwa itu terjadi sekitar pukul 10.00 WIB. Menurutnya kejadian kebakaran itu diduga dipicu dari tabung gas elpiji yang bocor. Satu keluarga yang menjadi korban yakni M Soewono (67), Suriyah (52), Eni (38), Yuni (30), Titi (68), serta seorang balita yang belum teridentifikasi.
"Tabung ngowos, terus dicelup di bak. Saat tabung ngowos ada kompor banyak di situ. Posisi ada yang hidup. Terus dipasang lagi, ditutuk begini (memperagakan pukulan ringan), tau-tau bleng. Waktu itu saya di sini (di depan rumah), ada suaranya tiga kali " kata Supriyadi kepada detikJatim, Jumat (31/4/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menambahkan bahwa saat kejadian itu para korban yang memiliki usaha katering sedang memasak pesanan nasi kuning. Setelah mendengar ledakan dari dalam rumah itu, Supriyadi langsung masuk ke rumah itu untuk memberikan pertolongan.
![]() |
"Yang mengeluarkan kasur saya. Sebagai tetangga saya harus menolong. Ada apinya, terus ada air saya buka kemudian saya siramkan. Kemudian HP saya kasihkan anaknya, kemudian kasur saya keluarkan. Metelus lagi, 'bleng' suaranya. Selamat saya, baru ada suara tiga kali, suaminya dikeluarkan terus ada Damkar," ungkap Supriyadi.
Dari kejadian itu, rumah korban tidak ada yang terbakar, hanya kasur dan bantal yang dievakuasi oleh warga. "Tidak ada, apinya di bawah Terus kaca-kaca nggak pecah," ujar Suprayitno.
Sementara itu, Kepala Rayon I Unit Damkar Pasar Turi Widagdo mengatakan dari peristiwa itu ada enam orang mengalami luka bakar. "Informasi tadi korbannya enam, lima dewasa satu anak kecil. Dibawa ke RSUD dr Soetomo dan sebagian ke RSUD dr Soewandhi. Luka bakar di kaki rata-rata, sekitar 20 persen," ujar Widagdo.
Dia menjelaskan kronologis kejadian. Semua bermula ketika pemilik rumah sedang memasak pesanan nasi kuning. Mereka menyalakan sejumlah kompor, kemudian salah satunya kompor kehabisan gas elpiji.
"Jadi mereka menyalakan dua kompor. Ada dua kompor, terus yang satu gasnya mau habis. Nah proses penggantian inilah penyebabnya. Terjadi kebocoran gas elpiji yang gasnya menyambar ke kompor satunya yang masih menyala," kata Widagdo.
(dpe/fat)