Bagaikan cahaya lilin di kegelapan, seperti itu lah gambaran pengabdian para Penyuluh Agama Islam Kantor Kementerian Agama Kabupaten Lumajang dalam membimbing dan mendampingi para mualaf di Desa Pakel dan Desa Kenongo, Kecamatan Gucialit, Lumajang.
Semangat menjaga cahaya Islam di kampung mualaf ini diprakarsai oleh Budiono (47), warga Desa Sumberrejo, Kecamatan Sukodono, Lumajang. Budiono merupakan seorang Penyuluh Agama Islam fungsional dari Kantor Kementerian Agama Kabupaten Lumajang.
Budiono memiliki misi mulia agar mualaf di Desa Pakel dan Kenongo mendapatkan bimbingan dalam memperdalam pengetahuan agama sesuai syariat Islam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Desa Pakel dan Desa Kenongo sendiri merupakan sebuah desa di sisi barat kabupaten Lumajang atau berjarak sekitar 20 kilometer dari pusat kota Lumajang.
"Latar belakangnya membina mualaf ini karena tugas sebagai seorang penyuluh, yang kedua wilayah kami dipilih Kepala Kemenag untuk membina para mualaf di pegunungan," ujar Budiono kepada detikJatim, Selasa (28/3/2023).
Perjuangan para penyuluh agama Islam di Kecamatan Gucialit dimulai sejak tahun 2018. Dari awalnya membina 20 mualaf, kini sebanyak 70 mualaf mendapatkan pendampingan dan bimbingan oleh para penyuluh agama islam.
"Pembinaan para mualaf ini sejak tahun 2018 awalnya 20 orang kemudian hingga saat ini ada 70 orang mualaf yang kami bina," terang Budiono.
Keinginan kuat para mualaf untuk memperdalam agama Islam ini lah yang membuat Budiono rela mengorbankan waktu dan tenaga untuk mengabdi dan mendampingi dalam proses belajar agama. Ia dibantu 8 penyuluh agama Islam non PNS. Budiono dan tim mengajarkan penguatan aqidah, beribadah dan mengajari mualaf membaca kitab suci Al-Qur'an.
"Untuk materi yang kami ajarkan yang pertama tauhid atau keimanan, kedua tentang ibadah dan membaca Al-Qur'an," imbuh Budiono.
Kerja keras dan ketulusan Budiono dan para penyuluh agama Islam dalam mendampingi puluhan mualaf di Desa Pakel mulai menuai hasil. Para mualaf ini sudah mampu menjalankan salat serta membaca Al-Qur'an.
"Sebelum ada penyuluh agama Islam dulu saya belajar agama Islam melalui buku, alhamdulillah sekarang ada yang membina sehingga bisa mengerti tata cara wudu, salat serta membaca Al-Qur'an," ujar salah satu mualaf Desa Pakel, Noni Puspitasari.
Para penyuluh ini memberikan pembinaan kepada para mualaf seminggu 3 kali. Semangat menjaga cahaya di kampung mualaf tak lain hanya untuk menerangi jalan mualaf menjadi seorang muslim sejati.
(hil/fat)