Perang sarung kembali pecah di Surabaya saat Ramadhan. Tak ingin aksi serupa meluas, Pemkot Surabaya menggelar patroli skala besar di berbagai penjuru.
Kepala Satpol PP Surabaya Eddy Christijanto mengatakan, memasuki Ramadhan disinyalir ada aktivitas remaja yang sangat mengganggu ketenteraman dan ketertiban umum. Baik perang sarung, balap liar, maupun tawuran dengan senjata tajam.
Beberapa wilayah diwaspadai oleh petugas. Seperti di wilayah Surabaya Timur ada di Merr, Kampus C Unair, Jalan Arif Rahman Hakim, Pondok Tjandra, Rungkut Menanggal. Surabaya Selatan di Jalan Margorejo, Ahmad Yani, Waduk Unesa, KPU, Aditya Warman, Mayjen Sungkono.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Surabaya Barat yang perlu diwaspadai ada di Margomulyo, Tanjungsari, Tandes, Manukan Lor, Manukan Wetan, Dupak, Banyu Urip. Kemudian Surabaya Utara di Wonokusumo, Pabena Cantikan, Indrapura, Jalan Coklat, Jalan Karet, Jalan Muhammad Nur, perempatan Tuwowo, pantai batu dan seputaran Suramadu.
"Konsen kita, sasaran pesta miras, perang sarung, balap liar, sajam termasuk kendaraan knalpot brong," kata Eddy kepada wartawan usai apel di Balai Kota, Minggu (26/3/2023) dini hari.
"Perang sarung yang sering muncul barat selatan dan timur, utara itu ada spot. Masing-masing ada spot," sambungnya.
Selain patroli, pemkot juga melakukan penyekatan di sejumlah jalan. Khususnya di jalan lurus panjang yang kerap digunakan untuk balap liar dan sering menelan korban.
"Yang kita sekat trek lurus dan panjang. Seperti Samsat sampai KONI itu trek lurus panjang, sering digunakan balap liar dan sering menelan korban. Diponegoro mulai BCA sampai Jalan Layang itu trek lurus juga sering digunakan balap liar dan memakan korban. Termasuk di Margorejo, Dolog sampai Cito sisi jalur cepat keluar kota. Itu kami tutup," tukasnya.
(hil/dte)