Selain merendam jalur alternatif Mojokerto-Jombang, banjir di Desa Modongan, Sooko, Kabupaten Mojokerto juga berdampak terhadap sekolah, rumah warga dan puskesmas pembantu. Banjir yang tingginya mencapai lutut orang dewasa ini melumpuhkan aktivitas perdagangan karena banyak toko yang terpaksa tutup.
Salah satu rumah yang terdampak banjir adalah milik pasangan Muali (65) dan Julikah (69), warga Dusun Gambuhan, Desa Modongan. Rumah sekaligus bengkel tambal ban ini terendam banjir setinggi lutut orang dewasa. Karena terletak di bahu Jalan Raya Modongan.
"Banjir selutut di dalam rumah saya, perabotan mengambang semua sehingga saya tidak bisa masak," kata Julikah kepada detikJatim di rumahnya, Rabu (22/3/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Banjir menggenangi tempat tinggal Julikah sejak pagi tadi sekitar pukul 08.00 WIB. Selain dirinya tidak bisa masak, suaminya juga tidak bisa bekerja karena hingga pukul 15.30 WIB, banjir masih selutut orang dewasa. Meski begitu, ia dan suaminya memilih tidak mengungsi.
"Sarapan tadi dikirimi keponakan, baru satu kali makan. Manut suami mengungsi apa tidak, tadi dijemput anak, saya tidak mau demi suami," terangnya.
Banjir kali ini juga berdampak terhadap fasilitas pendidikan di Desa Modongan. Banjir merendam kantin dan halaman SDN Modongan. Ketinggian air saat ini semata kaki di halaman sekolah. Sedangkan di dalam kantin masih sebetis orang dewasa. Sedangkan SMPN 2 Sooko aman karena posisinya lebih tinggi daripada jalan.
"Banjir tadi pagi juga sempat masuk ke ruangan kepala sekolah dan laboratorium komputer. Alhamdulillah tidak ada yang rusak," jelas Penjaga SDN Modongan, Dasun (58).
![]() |
Sehari-hari, Dasun dan istrinya tidur di dalam kantin sekolah. Banjir memaksanya untuk istirahat di musala sekolah. Karena kantin masih terendam banjir sebetis orang dewasa. Tidak ada aktivitas pembelajaran di sekolah ini karena para siswa libur mulai hari ini sampai Minggu (26/3/2023).
"Kalau pulang, sekolah tak ada yang jaga. Terpaksa nanti tidur di musala sekolah kalau banjir belum surut," cetusnya.
Pantauan detikJatim di lokasi, banjir juga merendam Puskesmas Pembantu (Pustu) Modongan. Tidak ada aktivitas sama sekali di fasilitas kesehatan ini.
Tidak hanya itu, aktivitas perdagangan di Desa Modongan juga lumpuh karena banjir. Mayoritas toko yang berjajar di sepanjang Jalan Raya Modongan tutup. Yaitu dari Dusun Gambuhan di sisi timur, Dusun Modongan, sampai Dusun Sasap.
"Aktivitas warga terganggu banjir ini, banyak toko di pinggir Jalan Raya Modongan ini tutup," tandas Kusaini (61), warga Dusun Modongan.
Sebelumnya, banjir merendam Jalan Raya Modongan sepanjang kurang lebih 1 Km sejak pagi tadi. Ketinggian air mulai dari semata kaki sampai selutut orang dewasa. Banyak sepeda motor dan mobil yang mogok karena nekat menerjang banjir.
Banjir kali ini akibat hujan deras selama beberapa jam mulai dini hari sampai pagi tadi. Dua sungai kecil di sebelah kanan dan kiri Jalan Raya Modongan meluap karena tak mampu menampung air. Selain pendangkalan, banyak gorong-gorong di 2 sungai tersebut yang sangat sempit sehingga aliran airnya tidak lancar.
Jalan Raya Modongan ramai dilalui kendaraan karena bagian dari jalur alternatif Mojokerto-Jombang. Yaitu dari Desa Sambiroto, Sooko tembus Desa Curah Malang, Sumobito.
(dpe/fat)