Berikut niat mandi besar dan tata caranya sebelum puasa Ramadhan. Terlepas dari perbedaan pendapat mengenai keharusan keramas (mandi besar) sebelum puasa Ramadhan bagi yang junub.
Mandi besar merupakan mandi untuk bersuci dari hadas besar atau junub. Sementara junub merupakan keadaan kotor karena keluar mani atau bersetubuh, yang mewajibkan seseorang mandi wajib.
Lantas, apakah setiap muslim harus mandi besar sebelum puasa Ramadhan jika berhadas besar? Berikut penjelasannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam Kitab Al-Fiqh 'ala Al-madzahib Al-khamsah, Muhammad Jawad Mughniyah mengatakan para ulama sepakat apabila seorang wanita sedang haid atau nifas, maka puasanya tidak sah.
Banyak ulama mengatakan suci dari hadas besar termasuk syarat sah puasa. Sedangkan sebagian lagi menyebutnya makruh.
Kemudian dalam buku berjudul Taudhihul Adilah, Syafi'i Hadzami menjelaskan apabila seorang muslim dalam keadaan hadas besar, ia disunahkan untuk mandi sebelum terbit fajar. Sebagaimana Syeikh Ibnu Ruslan mengatakan dalam Zubad-nya, وَالْفِطْرُ بِالْمَاءِ لِفَقْدِ الثَّمَرِ : وَغَسْلُ مَنْ أَحْنَبَ قَبْلَ الْفَجْرِ
Artinya: Sunnah berbuka dengan air jika ketiadaan kurma. Dan sunnah mandi orang yang junub sebelum fajar.
Sementara dalam hadis yang diriwayatkan Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda: من أَصْبَحَ جُنُبا فَلَا صَوْمَ لَهُ
Artinya: Barang siapa yang pada pagi hari dalam keadaan berhadas besar maka tak ada puasa baginya. (HR Bukhari)
Dikutip detikHikmah dari Kitab Lengkap dan Praktis Fiqh Wanita karya Abdul Syukur Al-Azizi dan Buku Tata Cara Puasa Wanita: Seri Fikih Wanita Empat Madzhab karya Muhammad Utsman Ak-Khasyt yang diterjemahkan Abu Nafis, ada beberapa ketentuan mengenai mandi besar bagi wanita haid yang hendak melakukan puasa.
Ia mengatakan, apabila darah haid seorang wanita telah berhenti pada waktu sebelum terbit fajar (waktu subuh), lalu dia belum sempat mandi melainkan sesudah terbit fajar (waktu subuh), maka boleh baginya untuk berpuasa.
Sebab, tidak disyaratkan bagi orang yang berpuasa untuk terbebas dari keadaan junub, sementara hukum wanita yang telah berhenti haidnya pada waktu sebelum fajar itu sama dengan orang junub.
Ibnu Hajar mengatakan dalam Kitab Fathul Bari, jumhur ulama berpendapat wanita haid yang suci sebelum fajar dan berniat untuk puasa, maka sah puasanya dan tidak tergantung pada mandi junub.
Sama seperti yang disampaikan Syekh Utsaimin dalam Majmu' Fatawa. Ia menyebut, seorang wanita dalam keadaan haid kemudian suci sesaat sebelum fajar pada bulan Ramadhan, maka wajib baginya berpuasa pada hari itu walaupun ia belum mandi. Kecuali setelah terbit fajar, dan puasanya sah.
Hadis yang dijadikan sandaran Syekh Utsaimin ialah riwayat dari Aisyah RA. Berikut bunyinya.
أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يُصْبِحُ جُنُباً مِنْ جِمَاعِ غَيْرَ احْتِلَامٍ ثُمَّ يَصُومُ فِي رَمَضَانَ
Artinya: Bahwasanya Rasulullah SAW suatu ketika masih berada dalam keadaan junub di waktu subuh lantaran jima' (sebelum subuh), bukan karena ihtilam (mimpi basah), lalu beliau menjalankan puasa Ramadan (di hari itu).
Niat Mandi Besar dan Tata Caranya Sebelum Puasa Ramadhan:
1. Niat Mandi Besar Sebelum Puasa Ramadhan
Dikutip detikHikmah dari buku Panduan Lengkap Shalat Wajib dan Sunah Berikut Juz 'Amma Untuk Pemula karya Zaky Zamani, berikut niat mandi besar puasa Ramadhan.
Niat dilafalkan bersamaan dengan basuhan (air) pertama ke tubuh. Lafal niat mandi besar atau keramas puasa Ramadhan ialah:
Bacaan arab
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ الاَ كَبَرِ فَرْضًا للهِ تَعَالَى
Bacaan latin
Nawaitul ghusla liraf'il hadasil akbari fardlal lillaahi ta'aalaa
Artinya
Aku niat mandi wajib untuk menghilangkan hadas besar, fardhu karena Allah Ta'ala.
2. Tata Cara Mandi Besar Sebelum Puasa Ramadhan
Mandi besar dilakukan dengan cara membasuh seluruh tubuh. Mulai dari ujung rambut sampai dengan ujung kaki, dengan menggunakan air.
Dalam buku yang sama dijelaskan mengenai sunah mandi besar untuk menghilangkan hadas. Seperti sebagai berikut:
- Mendahulukan membasuh seluruh kotoran dan najis dari tubuh.
- Mendahulukan berwudu sebelum mandi.
- Membaca basmalah.
- Berkumur dan menghisap air ke dalam hidung.
- Menghadap kiblat.
- Mendahulukan basuhan pada anggota badan yang kanan daripada yang kiri.
- Membasuh badan hingga tiga kali.
- Membaca doa sesudah mandi. Doa yang dibaca seperti doa sesudah wudhu.
(sun/iwd)