Indahnya Indonesia Tanpa Korupsi, Pendapatan Tiap Orang Rp 20 Juta/Bulan

Kabar Nasional

Indahnya Indonesia Tanpa Korupsi, Pendapatan Tiap Orang Rp 20 Juta/Bulan

Ilham Oktavian - detikJatim
Selasa, 21 Mar 2023 16:30 WIB
Menko Polhukam Mahfud MD menyampaikan catatan akhir tahun di Jakarta, Kamis (15/12/2022). Menko Polhukam Mahfud MD menyampaikan sejumlah capaian kementerian seperti pengesahan KUHP, penanganan kasus Ferdy Sambo, penyelesaian kasus HAM masa lalu, hingga perkembangan keamanan di Papua.
Menkopolhukam Mahfud Md. (Foto: Akbar Nugroho Gumay/Antara Foto)
Surabaya -

Menkopolhukam Mahfud Md mengajak publik membayangkan bila saja tidak ada korupsi di Indonesia. Dia mengutip pernyataan Mantan Ketua KPK Abraham Samad tentang pendapatan per kapita Rp 20 juta/bulan bagi seluruh warga.

"Waktu itu Abraham Samad mengatakan, kalau saja di dunia pertambangan ini kita bisa menghapus celah-celah korupsi, setiap kepala orang Indonesia itu setiap bulan akan mendapatkan uang Rp 20 juta tanpa kerja apa pun, termasuk anak kecil," ucap Mahfud, Selasa (21/3/2023).

"Rp 20 juta setiap bulan gratis dari negara," imbuh Mahfud seperti dilansir dari detikNews.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Catatan detikcom, Abraham Samad memang sempat menyinggung tentang celah lebar korupsi di bidang pertambangan. Samad kala itu menyebutkan, bila celah korupsi bisa ditutup, kekayaan negara akan melimpah dan mengalir ke warganya.

Samad menyampaikan itu pada Senin 21 Oktober 2013. Menurut perhitungan Samad, jika tidak ada korupsi, pendapatan per kapita masyarakat Indonesia mencapai puluhan juta rupiah per bulan.

ADVERTISEMENT

Dari sektor migas saja, menurut Samad, hampir 50% perusahaan tambang di Indonesia tidak membayar royalti ke pemerintah. Angka itu jika dirupiahkan mencapai Rp 20 ribu triliun.

Revisi UU KPK terus dibahas dalam sebuah diskusi di Jakarta, Sabtu (7/9/2019). Diskusi itu menghadirkan Abraham Samad dan anggota DPR.Abraham Samad. (Foto: Dok. Ari Saputra)

"Coba dibagi dengan 241 juta jiwa. Maka kita akan menemukan angka pendapatan terendah adalah Rp 30 juta per bulan," kata Abraham Samad dalam dialog kebangsaan di depan puluhan ribu buruh di Istora, Senayan, Jakarta, saat itu.

Kembali pada Mahfud Md yang mengutip pernyataan Samad dalam acara sarasehan soal 'Isu Strategis dengan Tema Sinkronisasi Tata Kelola Pertambangan Mineral Utama Perspektif Politik, Hukum dan Keamanan' di Jakarta Pusat.

Menurut Mahfud, apa yang disampaikan Abraham Samad saat itu adalah gambaran betapa parah dampak korupsi di Indonesia yang terjadi sejak lama. Dia mengajak publik turut membayangkan.

"Itu Abraham Samad (yang menyampaikan). Oleh sebab itu, jejak digitalnya masih ada. Saudara bayangkan, berapa besar korupsi dunia pertambangan ini sejak saat itu dan sejak sebelumnya mengapa kita melakukan reformasi," kata Mahfud.

Bahkan tidak hanya di pertambangan, Mahfud menyebutkan bahwa celah korupsi itu juga terjadi di bidang lain. Seolah-olah begitu mudah menemukan korupsi di berbagai bidang di Indonesia.

"Nah, itu pertambangan. Belum kehutanan, belum perikanan, belum pertanian, apa lagi? Gilanya korupsi di negara kita ini," kata dia.

"Sehingga saya katakan. Sekarang Saudara noleh ke mana saja ada korupsi, kok. Noleh nih ke hutan, ada korupsi di hutan, noleh ke udara, ke pesawat udara, ada korupsi di Garuda, asuransi ada asuransi, koperasi korupsi, semuanya korupsi. Nah, ini sebenarnya mengapa dulu kita melakukan reformasi," imbuh Mahfud.




(dpe/fat)


Hide Ads