Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Muhammadiyah (UMMAD) Kota Madiun menggelar aksi unjuk rasa. Mereka menuntut rektor mundur.
Aksi unjuk rasa yang berlangsung di kampus Jalan Panjaitan Kota Madiun. Para mahasiswa tampak mengusung keranda mayat dengan tulisan 'RIP Intelektualitas'.
Keranda itu sebagai simbol matinya intelektualitas di Kampus UMMAD Kota Madiun. Ini karena rektor Prof Dr Sofyan Anif diduga melakukan rekrutmen dosen yang belum memenuhi kualifikasi atau ijazah S-2 atau dari kalangan praktisi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jangan Kampus kami ini dijadikan tempat mencari makan, bukan sebagai tempat mengabdi kepada Muhammadiyah," ujar Ilham Mujahidin, koordinator aksi dalam orasinya Selasa (18/3/2023).
Selain itu Ilham menyebut bahwa banyak dosen-dosen lama yang telah berjasa membesarkan kampus hanya diberi status tidak tetap. Dengan kondisi seperti itu, mahasiswa mendesak agar Rektor UMMAD Sofyan Anif diganti.
Sementara itu, Dekan Fisip UMMAD Daliman menyatakan bahwa pihaknya akan menindaklanjuti aspirasi mahasiswa. Ia bahkan menjanjikan untuk menyampaikan langsung kepada rektor.
"Kami menampung aspirasi dari mahasiswa dan nanti akan ada tindak lanjut (dokumen yang diterima dari mahasiswa) akan diserahkan kepada rektor. Langkah-langkah ke depan akan ditentukan rektor," kata Daliman.
(abq/iwd)