Pakar Sebut Emak-emak Madura Kondangan Bak 'Toko Emas Berjalan' Ada Sejak Dulu

Pakar Sebut Emak-emak Madura Kondangan Bak 'Toko Emas Berjalan' Ada Sejak Dulu

Esti Widiyana - detikJatim
Selasa, 21 Mar 2023 10:26 WIB
Emak-emak di Madura yang berpenampilan bak toko emas berjalan saat menghadiri kondangan. (Foto: Dok. TikTok @fuad_fahrozi.)
Emak-emak di Madura mengenakan perhiasan bak 'toko emas berjalan'/Foto: @Fuad_Fahrozi
Surabaya -

Viral video emak-emak di Madura menggunakan perhiasan bak 'toko emas berjalan' saat kondangan. Gaya emak-emak itu mengenakan gelang dan kalung emas super besar dengan jumlah yang banyak.

Pakar Antropologi Universitas Airlangga (Unair) Prof Dra Myrtati Dyah Artaria MA PhD menyebut, penggunaan perhiasan dengan jumlah banyak dan berukuran besar sudah terjadi sejak dahulu. Karena, sudah menjadi budaya.

"Kalau sejak kapan saya nggak tahu pasti, saya bisa memastikan saya kecil sudah seperti itu, sudah setengah abad. Artinya kemungkinannya sebelum saya lahir sudah seperti itu. Sebenarnya tidak perlu diherankan kalau dari segi kebudayaan, itu sesuatu yang dipraktikkan manusia," kata Prof Myrta sapaan akrabnya saat dihubungi detikJatim, Selasa (21/3/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Guru Besar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unair ini menambahkan, fenomena ini juga semakin 'menjadi' dengan dukungan perkembangan teknologi.

"Tentang fenomena seakan-akan pamer, itu bukan hal baru. Intinya di zaman saya ada. Kalau sekarang malah lebih ada yang baru lagi, karena ada versi digital," tambahnya.

ADVERTISEMENT

Prof Myrta lantas menjelaskan soal budaya pamer. Misalnya jika seseorang memamerkan sesuatu yang dimiliki hingga timbul reaksi dari orang lain yang melihat. Orang tersebut akan merasa senang dan mendapat kepuasan tersendiri. Apalagi, manusia memang senang bila status sosialnya mendapat posisi tinggi.

Artinya, jika ada budaya seperti ini dan menunjukkan posisi sosial tinggi, akan memberikan kepuasan tersendiri bagi orang tersebut. Di beberapa budaya lain, ada hak istimewa yang bisa diperoleh ketika memperlihatkan kepemilikannya.

"Dengan hasil kerja keras, kerjanya sukses sehingga mampu membeli ini itu, perhiasan. Jadi ada kaitan dengan status sosial individu," ujar dosen primatologi ini.

Contoh lain, misalnya di masyarakat modern, jika berpenampilan meyakinkan, seperti apa yang dipakai dari atas sampai bawah bermerek. Ini akan menunjukkan tingkat kesuksesan seseorang.

"Posisi seperti ini memberikan rasa bangga pada mereka yang melakukan. Jadi itu alasan kenapa beberapa orang memamerkan kepemilikannya. Karena mencari kekayaan itu sangat sulit, jadi kalau sudah mampu membeli seperti itu dan dipamerkan ingin menunjukkan kesuksesannya dan itu sangat membanggakan," jelasnya.

Maka, banyak makna dari penggunaan perhiasan bak 'toko emas berjalan' itu. Bisa jadi tujuannya juga positif, ingin menunjukkan pencapaiannya dari kerja keras yang lama hingga sukses.

"Banyak makna. Untuk menikmati hidup mereka harus luar biasa bekerjanya. Artinya, ketika sukses itu pencapaian yang luar biasa. Sehingga menunjukkan kesuksesan pada yang lain. Bisa jadi tujuannya positif," urainya.

Namun, untuk daerah persis di Madura mana yang kebanyakan menggunakan perhiasan banyak itu, ia tidak bisa memastikannya. Tetapi kebanyakan orang Madura seperti itu.

"Kebanyakan seperti itu. Kalau areanya saya tidak hafal," pungkasnya.

Sebelumnya, viral video yang diunggah akun TikTok @fuad_fahrozi. Dalam video itu terlihat ibu-ibu yang menjadi bridesmaids kompak memakai baju warna cokelat memakai perhiasan emas berukuran besar.

Mereka tampak sedang berfoto di atas pelaminan bersama kedua pengantin. Ada yang berpose memperlihatkan cincin emas ukuran besar. Ada juga yang mengenakan perhiasan bak toko emas berjalan.

Terlihat acara pernikahan di video berdurasi 43 detik itu diadakan di kediaman pengantin. Semua keluarga berkumpul dan beberapa ibu-ibu tampak sedang memegang uang tunai, sebagian menghitungnya.




(hil/fat)


Hide Ads