Pengamat Sebut Safari Politik Anies di Jatim Belum Cukup Yakinkan Voters

Pengamat Sebut Safari Politik Anies di Jatim Belum Cukup Yakinkan Voters

Faiq Azmi - detikJatim
Senin, 20 Mar 2023 21:45 WIB
Anies Baswedan
Anies Baswedan dikerumini warga di halaman Masjid Al Akbar Surabaya. (Foto: Istimewa)
Surabaya -

Anies Baswedan telah merampungkan safari politiknya di Surabaya dan Madura selama 3 hari. Namun, safari politik itu dinilai baru permulaan dan masih belum cukup bagi Anies untuk bisa meyakinkan voters di Jatim.

Pengamat Politik Universitas Trunojoyo Madura (UTM) Surokim Abdussalam menyebut kunjungan Anies memang bisa saja berdampak, khususnya terhadap elektoralnya di Surabaya dan secara luas Jatim. Tapi, Anies masih perlu bekerja keras untuk meraih hati voters.

"Safari politik tokoh nasional jika mendapat liputan dan sambutan luas pasti akan punya dampak elektoral dan biasanya faktor identifikasi proximity menyangkut kedekatan dengan voters akan bisa memperkuat potensi elektoral. Akan punya dampak minimal di daerah yang dikunjungi Anies, asal ada interaksi dengan voters setempat," kata Surokim kepada detikJatim, Senin (20/3/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Surokim, tantangan yang dihadapi Anies di Jatim sangat berat. Sebab, Jatim diisi voters yang sangat beragam dan heterogen. Meski sudah safari politik untuk membuka jalan awal, Anies harus konsisten merawat konstituen di Surabaya dan Jatim secara luas.

"Mas Anies perlu memelihara, memperkuat dukungan karena perubahan saat ini bisa berlangsung cepat. Safari kali ini baru tahap membuka saja dan belum akan menguatkan, sehingga butuh ikhtiar lanjutan melalui berbagai usaha untuk mendekat dengan voters Jatim," jelasnya.

ADVERTISEMENT

"Dari sisi waktu dan momentum, seharusnya koalisi perubahan bisa mengambil untung karena tersedia waktu untuk sosialisasi dan kampanye Pilpres lebih panjang karena capres-nya sudah jelas. Koalisi perubahan harus bergerak cepat memanfaatkan waktu yang tersedia saat koalisi yang lain masih belum jelas menentukan paslon," lanjutnya.

Peneliti Senior SSC ini menyebut apa yang sudah dilakukan Anies di Jatim selama 3 hari positif dan harus terus istikamah mendorong politik programatik guna mereduksi tone negatif yang selama ini beredar di masyarakat, terutama soal sejarah Pilkada DKI Jakarta.

Sementara Pengamat politik Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Andri Arianto menyebut kunjungan Anies ke Surabaya sebagai bentuk pengakuan bahwa Kota Pahlawan berhasil maju di bawah kepemimpinan kader PDI Perjuangan (PDIP).

Sebab, Anies berkunjung ke sentra wisata kuliner (SWK) dan Tunjungan Romansa yang merupakan buah kerja keras Eri Cahyadi sebagai Wali Kota Surabaya.

"Dari sisi politik, kita bisa memaknai Anies ingin menyampaikan pesan tentang ekonomi kerakyatan dengan berkunjung ke SWK dan kekuatan ekonomi kaum muda, youth economy, dengan mengunjungi Tunjungan Romansa. Publik bisa mempersepsikan itu adalah bukti pengakuan Anies pada kerja PDIP, karena SWK dan Tunjungan Romansa kan hasil kerja kader PDIP," ujar Andri.

Andri menyebut Anies sebagai politikus yang kerap mengirimkan pesan-pesan simbolik, mulai dari unggahan buku tentang demokrasi, memakai kaus dengan tulisan tertentu, hingga akrab bersama Habib Rizieq. Semuanya, kata Andri, dimaksudkan untuk mengirim pesan secara simbolik.

Demikian pula pilihan kunjungan di Surabaya di mana Anies mengunjungi tempat-tempat yang telah sukses ditransformasi oleh para kader PDIP.

"Saya tidak tahu ini disengaja atau kesalahan setting tempat dari tim sukses Anies, tetapi kunjungan Anies dimaknai publik sebagai pengakuan bahwa kader PDIP telah sukses menjalankan pembangunan berbasis kerakyatan di Surabaya," katanya.

SWK adalah konsep yang diinovasi oleh Eri Cahyadi. SWK adalah sentra kuliner yang menampung para PKL seusai dilakukan penataan. SWK dikemas bersih, tertata rapi, dan kerap diisi atraksi seni seperti musik untuk menarik pengunjung. Saat ini ada lebih dari 40 SWK di seluruh Surabaya yang diisi lebih dari 1.100 pedagang dan menyerap ribuan tenaga kerja

Adapun Tunjungan Romansa dirintis dan diresmikan oleh Eri Cahyadi pada November 2021. Jalan bersejarah itu ditata sedemikian rupa menjadi pusat kuliner, fesyen, dan beragam atraksi seni khas anak muda. Ratusan UMKM terlibat setiap harinya dengan omzet bisa mencapai Rp 2 juta per hari.




(dpe/dte)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads