Sekjen PDI Perjuangan (PDI) Hasto Kristiyanto menegaskan calon presiden 2024 yang akan diusung berasal dari internal PDIP. Hal itu diungkapkan Hasto saat menjawab isu soal kemungkinan duet Prabowo Subianto dengan Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.
Hasto mengatakan, PDIP punya mekanisme demokrasi khas yang bekerja dengan baik. Hal dibuktikan dengan banyaknya pemimpin yang dihasilkan PDIP. Hasto mencontohkan salah satunya adalah Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi. Hasto menegaskan, capres maupun cawapres menjadi kewenangan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
"Sehingga tunggu saat yang tepat dan jodoh-menjodohkan seorang pemimpin tidak hanya dilihat aspek elektoral, tetapi juga bagaimana dari leadership-nya, kemampuan menyelesaikan masalah, desain masa depan, dan bagi PDIP pemimpin itu lahir dari kaderisasi. Untuk capres, itu berasal dari internal partai (PDIP), itu amanat dari Ibu Megawati Soekarnoputri," kata Hasto kepada wartawan usai rapat koordinasi teknis (Rakornis) di Hotel Vasa Surabaya, Minggu (19/3/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hasto mengatakan, tidak menutup kemungkinan PDIP untuk berkoalisi. Sebab, kerja sama merupakan keniscayaan, apalagi dengan spirit gotong royong.
Partai berlambang banteng moncong putih itu membuka peluang koalisi dengan beberapa partai yang sudah ada di dalam pemerintahan.
"Bagi PDIP ketika kerja sama itu kami kedepankan etika politik, kami mendorong prestasi secara bersama-sama, kami bisa mengelola kekuasaan pemerintah negara untuk rakyat secara bersama-sama," ujarnya.
Diketahui, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri telah bertemu dengan Presiden Joko Widodo pada Sabtu (18/3) di Istana Bogor. Salah satu pembahasannya ialah mengenai Pemilu 2024.
Untuk keputusan capres, Hasto meminta untuk bersabar, karena masih ada waktu. Pemilu 2024 akan dilaksanakan pada Februari, sehingga Megawati akan mengumumkan keputusannya pada waktu yang tepat.
"Tentu saja Ibu Megawati akan mengambil keputusan yang tepat. Kemarin sudah diawali dengan suatu dialog, bayangkan dua jam 4 mata antara Ibu Mega dan Presiden Jokowi, pasti itu kan membahas hal-hal yang sifatnya serius," jelasnya.
Sedangkan soal bocoran capres dan cawapres, ia menjelaskan, banyak pihak yang menempatkan posisi itu sebagai entitas tersendiri dan mendapat perhatian luas. Padahal, sehebat-hebatnya seorang presiden, jika tidak didukung sistemik partai politik yang mengakar di tengah rakyat, kekuatan anggota legislatif yang menopang kekuasaan seorang presiden, maka orang tersebut tidak akan mampu menjalankan tugas sebaik-baiknya.
"PDI Perjuangan melihat politik secara komprehensif. Kami menyiapkan anggota legislatif yang terdiri dari kader-kader yang digembleng, yang telah disekolahkan dan melalui proses kaderisasi. Ini satu tarikan nafas dalam menopang kepemimpinan yang akan datang," bebernya.
"Sehingga stabilitas politik pergerakan ekonomi yang progresif untuk rakyat, membangun kepemimpinan Indonesia bagi dunia lahir sebagai kekuatan penuh di bawah panji-panji PDI Perjuangan," tandas Hasto.
(hil/dte)