Ratusan Umat Hindu di Banyuwangi menggelar upacara Melasti dan Larung hasil bumi ke laut Pantai Boom. Upacara ini digelar untuk menyambut datangnya Tahun Baru Saka 1945.
Upacara ini diharapkan sebagai awal kesucian alam jagat raya dan pribadi Umat Hindu untuk selalu menjaga solidaritas antarumat beragama. Juga untuk menyukseskan Pemilu 2024.
Pantauan di lapangan, pemimpin agama atau Mangku Kecamatan Kota Banyuwangi memulai upacara dengan membaca doa di pinggir pantai di mana sudah siap persembahan makanan dan hasil panen atau sesaji.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah doa, sesaji itu dilarung ke laut. Setelah itu tokoh agama mengambil air suci di tengah laut untuk keperluan Upacara Melasti disambut dengan tari-tarian Umat Hindu.
Air suci yang sudah didoakan itu lantas dibagikan kepada seluruh umat yang hadir. Mereka tampak khusuk dan khidmat mengikuti seluruh prosesi Upacara Melasti.
Ketua PHDI Kecamatan Kota Banyuwangi I Gusti Ngurah Gunawan mengatakan bahwa rangkaian upacara itu ialah simbol penyucian diri dari kehidupan selama 1 tahun.
"Rangkaian ini tadi untuk membersihkan Buana Agung dan Buana Alit. Tujuannya supaya kita melaksanakan penyepian ini untuk membersihkan diri dan sekitar," ujar Gunawan, Minggu (19/3/2023).
Dia menyebutkan juga bahwa Upacara Melasti tahun ini mengangkat tema 'Melalui Dharma Agama dan Dharma Negara Kita Sukseskan Pesta Demokrasi Indonesia Tahun 2024'.
"Diharapkan agar pada pemilu 2024 mendatang bisa menjadi sejuk, damai, dan guyub, serta saling menjaga kerukunan antarumat beragama," katanya.
upacara melasti ini adalah salah satu rangkaian dalam melaksanakan Hari Raya Nyepi Tawur Agung Kesanga dan Menyambut Tahun Baru Saka 1945 untuk menetralisir dari hal-hal negatif.
(dpe/fat)