Setneg Konsultasikan Pengusutan Harta Janggal Esha Rahmansah ke KPK-PPATK

Kabar Nasional

Setneg Konsultasikan Pengusutan Harta Janggal Esha Rahmansah ke KPK-PPATK

Tim detikcom - detikJatim
Minggu, 19 Mar 2023 15:31 WIB
Ilustrasi Gedung Setneg di Jakarta
Ilustrasi Gedung Kemensetneg. (Foto: Andhika Prasetia/detikcom)
Surabaya -

Esha Rahmansah Abrar, Kasubag Administraso Kendaraan Biro Umum Kemensetneg telah dinonaktifkan dari jabatannya buntut istrinya viral pamer harta alias flexing di media sosial. Tidak hanya penonaktifan, Kemensetneg juga akan berkonsultasi dengan KPK dan PPATK dalam mengusut harta Esha yang diduga janggal.

"Kemensetneg akan berkonsultasi dengan KPK, PPATK dan lembaga lainnya guna mendapatkan fakta dan data yang komprehensif sebagai dasar menindaklanjuti ketidakwajaran perolehan harta pejabat yang bersangkutan," kata Karo Humas Kemensetneg, Eddy Cahyono Sugiarto, dalam keterangannya, Minggu (19/3/2023).

Hasil pemeriksaan PPATK nanti, kata Eddy, akan disampaikan ke publik. Hal itu sebagai komitmen Kemensetneg untuk mendukung pemberantasan KKN dan praktik-praktik yang bertentangan dengan hukum.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tidak hanya itu, berkaitan dengan viralnya pamer kekayaan istri Esha di Medsos, Kemensetneg menyampaikan permohonan maaf atas kegaduhan soal ulah istri pejabatnya yang flexing di media sosial. Esha dinonaktifkan sementara dari jabatannya untuk verifikasi informasi yang berkembang.

"Selanjutnya juga telah dibentuk tim verifikasi internal untuk menyelidiki harta kekayaan Saudara Esha Rahmansah Abrar dan aparatur sipil negara di lingkungan Sekretariat Negara," katanya.

ADVERTISEMENT

Istri Esha Rahmansah menjadi sorotan warganet setelah mengunggah tangkapan layar struk pembelian mobil di media sosial. Di foto itu istri Esha menuliskan rasa syukur bisa membeli mobil yang awalnya tidak direncanakan. Istri Esha itu mengaku terpesona dengan mobil berwarna kuning yang dilihatnya di Jalan Lenteng Agung, Jakarta Selatan.

Unggahan itu lantas banyak dikomentari oleh sejumlah netizen media sosial dan menjadi kontroversi.




(dpe/dte)


Hide Ads