Ratusan Warga Demo Tuntut Chug Bar di Klampis Surabaya Ditutup

Ratusan Warga Demo Tuntut Chug Bar di Klampis Surabaya Ditutup

Deny Prasetyo Utomo - detikJatim
Jumat, 17 Mar 2023 16:50 WIB
Warga di Klampis Ngasem demo penutupan bar
Foto: Warga di Klampis Ngasem demo penutupan bar (Deny Prastyo Utomo/detikJatim)
Surabaya -

Ratusan warga menggelar aksi di Jalam Klampis Anom atau perempatan Jalan Arif Rahman Hakim. Mereka menuntut penutupan bar di kawasan setempat.

Dari pantauan detikJatim, demo digelar sejak pukul 13.30 WIB. Mereka menggelar aksi dengan membentang berbagai spanduk bertuliskan 'kami warga kelurahan Klampis Ngasem menolak keberadaan Chug Bar di wilayah kami'.

Tidak hanya itu massa juga membentang spanduk kain putih panjang yang ditandatangani oleh warga. Selain berorasi mereka juga membacakan selawat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam aksi itu, terlihat puluhan petugas kepolisian berjaga depan massa dan juga mengamankan arus lalu lintas. Setelah menyampaikan aspirasi, warga kemudian menggelar doa bersama dan membubarkan diri.

Perwakilan warga Klampis Damanhuri mengatakan warga meminta bar ditutup karena selama ini lebih banyak hal negatif yang dirasakan. Menurutnya, demo ini dilakukan karena aspirasi yang disampaikan melalui muspika dan DPRD Kota buntu.

ADVERTISEMENT

"Akhirnya, puncaknya dari akumulasi-akumulasi yang ditimbulkan oleh Bar Chug ini, banyak sekali negatifnya. Saling berantem itu sering, mengganggu jalan dan sebagainya. Kemudian puncaknya Sabtu malam Minggu kemarin, warga kita dikeroyok oleh oknum-oknum karyawan dari Chug Bar. Jadi, kita warga Klampis terutama organ Nahdliyin ini menggelar aspirasi damai," kata Damanhuri kepada wartawan usai menggelar aksi, Jumat (17/3/2023).

Damanhuri menegaskan tuntutan warga jelas ingin bar tersebut ditutup. Warga bahkan menuntut bar ditutup secara permanen.

"Tuntunan kami Bar Chug caffe ini menghentikan operasionalnya. Karena amdal lingkungannya ini tidak sesuai, semenjak 4 tahun saya menjabat RW. Dihentikan selamanya, kalaupun tetap buka kita tetap akan turun," ungkap Damanhuri.

Kalaupun hanya kafe dan resto kami welcome. Kami tidak akan menghalangi investor masuk ke Klampis. Akan tetapi kalau di dalam sana ada minuman alkohol, warga Klampis Ngasem menolak," tegas Damanhuri.

Sementara itu, Kapolsek Sukolilo Kompol M Sholeh mengatakan pihaknya akan mengawal demo yang dilakukan warga. Pihaknya pun tak mempermasalahkan asal berjalan dengan damai.

"Jadi masyarakat ini tidak bersedia Chug Cafe ini beroperasional kembali. Polisi akan mengawal kegiatan masyarakat tapi digelar secara damai dan tidak ada tindakan yang melawan hukum," kata Sholeh.

Sedangkan terkait penutupan Chug Bar, Sholeh mengakui itu merupakan kewenangan dari Pemkot Surabaya melalui Dinas Pariwisata. Namun pihak Polsek Sukolilo memberikan imbauan agar Chug Bar tutup dahulu untuk menghindari keresahan masyarakat.

"Kami imbau untuk manajemen agar sementara tutup dulu. Untuk menghindari resistensi berlebih dari masyarakat yang justru nanti menimbulkan masalah sosial yang lebih luas," jelas Sholeh.

Sedangkan untuk kasus pengeroyokan warga yang dilakukan oleh oknum karyawan Chug Bar. Sholeh menyampaikan hingga saat ini proses hukum masih berlanjut dan sudah ada lima orang yang ditahan.

"Saat ini masih kami proses, kami sidik.Tentunya kelima tersangka tersebut masih kita tahan di Polsek Sukolilo," ujar Sholeh.

Pada kesempatan yang sama, Manajer Operasional Chug Bar Devista Sari atau yang akrab disapa Dinyo mengatakan pihaknya akan menutup sementara bar yang dikelola. "Sementara kita akan tutup. Kita masih belum tahu waktu yang dipastikan," ujar Dinyo.




(abq/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads