Ketua Ranting Perguruan Setia Hati Terate (PSHT) Balongpanggang, Gresik membantah adanya pemukulan satpam Rumah Sakit (RS) Walisongo. Mereka sudah mengecek langsung ke lokasi dan tidak ada satpam yang dipukul.
"Itu tidak benar mas, waktu ada kejadian di RS Walisongo itu Pamter (Pengamanan Terate) Balongpanggang langsung ke sana untuk mengecek," tegas Ketua Ranting PSHT Balongpanggang Ahmad Fathoni kepada detikJatim, Senin (13/3/2023).
Fathoni menjelaskan saat peristiwa itu terjadi pihaknya langsung mendatangi RS Walisongo di Jalan Balongpanggang-Mojokerto, Gresik. Ia tidak membantah soal kegaduhan yang terjadi di RS Walisongo, tapi dia pastikan tidak ada korban pemukulan atau korban luka, apalagi satpam RS.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu tidak benar jika ada sekuriti atau satpam yang dihajar oleh anggota PSHT. Memang ada sedikit gesekan, hanya cekcok mulut dan saling dorong. Tapi itu salah paham. Tidak ada pemukulan ataupun korban yang terluka dan itu langsung selesai saat itu juga," jelas Fathoni.
Sebelumnya, kericuhan massa pesilat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) terjadi dalam rangkaian aksi demo di Polsek Balongpanggang, Gresik. Kericuhan sempat terjadi di Rumah Sakit (RS) Walisongo, Jalan Balongpanggang-Mojokerto, Gresik.
Polisi menyatakan bahwa satpam RS Walisongo menjadi sasaran kemarahan oknum PSHT. Namun, Aldhino menyebutkan bahwa kekerasan itu terjadi karena adanya salah paham. Satpam itu pun tidak melapor ke polisi karena dia juga merupakan anggota PSHT.
(dpe/dte)