"Dugaan sementara korban memang setiap tahun membuat petasan untuk digunakan saat menjelang Hari Raya," kata Kapolres Batu AKBP Oskar Syamsuddin saat diwawancarai awak media pada Minggu (12/3/2023).
Meski demikian polisi masih mendalami sudah berapa kali korban membuat petasan. Hal ini masih didalami lebih lanjut.
"Terkait berapa kali membuat petasan masih kita dalami lagi lebih jauh," tandas Oskar.
Dugaan tersebut diperkuat dengan hasil Olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) yang dilakukan Gegana Polda Jatim bersama Polres Batu. Dimana, di kediaman korban meninggal ditemukan 4 kantong bubuk yang diduga merupakan bahan baku mercon.
"Kami menemukan empat kantong bubuk yang diduga bahan baku petasan atau mercon. Kalau total empat kantong itu beratnya sekitar 2 Kg. Untuk jenisnya diduga low Explotion (berdaya ledak rendah)," kata Oskar.
Sampai saat ini, kepolisian sendiri belum bisa memberikan kepastian karena perlu ada pemeriksaan lebih lanjut dari hasil olah TKP dan beberapa Barang Bukti (BB) yang ditemukan di kediaman Hasan.
Selain 4 kantong bubuk, petugas juga mengamankan sejumlah BB lain, mulai dari Mercon, Kembang Api hingga catatan berisi cara pembuatan mercon.
"Barang bukti itu kita amankan dan akan diuji untuk mengetahui penyebab dan pemicu ledakan sebenarnya. Sehingga secara teknis tidak bisa dipastikan karena masih perlu pemeriksaan lebih dalam di titik ledakan itu," tandasnya.
(abq/iwd)