Ketua Majelis Pertimbangan PPP Muhammad Romahurmuziy menyinggung soal Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang jalan di tempat. Merespons hal itu, Ketua DPD Golkar Jatim M Sarmuji angkat bicara. Sarmuji menegaskan bahwa KIB masih menunggu momen yang tepat untuk mengumumkan capres-cawapres yang akan diusung di Pemilu 2024.
"KIB tidak jalan di tempat, KIB tidak stuck. Hanya KIB menunggu momen saja!" kata Sarmuji saat dikonfirmasi detikJatim, Selasa (7/3/2023).
Wakil Ketua Komisi VI DPR RI ini menegaskan, KIB tidak akan terburu-buru dalam menetapkan sosok capres-cawapres. Sebab, KIB masih menunggu momentum yang pas agar mendapat hasil yang baik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"KIB menunggu momentum yang tepat untuk mengumumkan capres-nya. Dalam politik momentum adalah sesuatu yang sangat penting," katanya.
"Banyak terjadi dalam pemilihan presiden, capres dengan elektabilitas tinggi karena salah momentum berakhir dengan kekalahan. Pun sebaliknya, yang elektabilitasnya belum menonjol bisa melenting naik karena tepat momentumnya," sambungnya.
Ketum KAUJE ini juga meminta seluruh partai politik (parpol) yang ada di KIB maupun partai yang akan bergabung dengan KIB agar sabar menunggu momentum yang tepat.
"Saya berharap partai yang bergabung dalam KIB sedikit bersabar menunggu momentun itu tiba," tandasnya.
Sebelumnya diketahui, Ketua Majelis Pertimbangan PPP Muhammad Romahurmuziy menyebut soal langkah KIB yang tidak ada kemajuan. Kendati KIB eksis, sampai sekarang masih belum mengumumkan sosok capres-cawapres.
"KIB sampai hari ini masih ada (eksis). Saya melihat belum ada kemajuan berarti, baik tentang (sosok) capres dan cawapres," kata politikus yang akrab disapa Romy tersebut usai menjadi narasumber dalam acara Bimtek Anggota DPRD PPP se Jatim di Surabaya, Senin (6/3).
Romy menyatakan, sampai saat ini dinamika politik khususnya sosok capres-cawapres yang akan diusung KIB atau koalisi lain di Pilpres 2024 masih sangat cair.
"Jadi hari ini politik Indonesia untuk capres-cawapres masih cair dan semua kemungkinan masih terbuka. Bahkan saya melihatnya itu betul-betul sesuatu yang masih gamang satu sama lain," jelasnya.
Romy lantas menyinggung soal KIB yang berpotensi pecah. Sebab, dinamika politik masih sangat cair, dan banyak figur potensial yang tersedia.
"Jadi kemungkinan perubahan (partai masuk atau keluar) di KIB pun masih sangat besar, baik pasangan koalisi parpolnya maupun capres-cawapresnya," ungkapnya.
(hil/dte)